Anggota TNI di Kongo Berhasil Bikin 32 Milisi Bersenjata Menyerah, Begini Kejadiannya
Milisi tersebut menyerahkan diri beserta alat perangnya berupa 20 pucuk AK-47 beserta magazennya, 8 busur dan 15 buah anak panah.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXIX-B Rapid Deployable Battalion (RDB) di Kongo berhasil membuat 32 orang milisi dari kelompok Aigle Alleluya pimpinan Kalinde Takataka Rodantien menyerahkan diri untuk kembali ke masyarakat.
Milisi tersebut menyerahkan diri beserta alat perangnya berupa 20 pucuk AK-47 beserta magazennya, 8 busur dan 15 buah anak panah.
Proses penyerahan tersebut dipimpin Wakil Komandan Satgas Mayor Inf Hadrianus Yossy SB mewakili Komandan Satgas Kolonel Inf Daniel Lumbanraja di hutan dekat desa Lukengwe yakni 32 Km Kalemie Utara dari COB Provinsi Tanganyika, Republik Demokratik Kongo beberapa waktu yang lalu.
Baca: Respons IDI Tentang Obat Covid-19 Hasil Kerjasama TNI AD, Unair dan BIN
Papen Satgas TNI Konga 39-B RDB Monusco Lettu Laut (KH/W) Lilia Budiyanti mengungkapkan keberhasilan tersebut bermula dari dilaksanakannya kegiatan Civil Military Coordination (CIMIC) terpadu.
Kegiatan tersebut di antaranya pembuatan sarana olahraga lapangan sepak bola beserta alat penunjang lainnya yang diprakarsai oleh Kompi A, perbaikan jembatan oleh Kompi B, dan pembuatan toilet umum oleh Kompi C serta kegiatan lainnya di Desa Lukombwe.
Ia mengatakan pada saat pelaksanaan kegiatan CIMIC melalui Kepala Desa Luhaka yang hadir pada kegiatan tersebut, telah memberikan informasi kepada Indo RDB bahwa ada kelompok milisi yang akan menyerahkan diri di sekitar Desa Lukengwe dan Desa Bakari.
Baca: Pasukan Garuda Ikut Selamatkan Perempuan Warga Amerika yang Disekap Bandit Bersenjata di Kongo
"Dari informasi tersebut dengan cepat ditindaklanjuti untuk dilaporkan ke Markas Indo RDB melalui Kasi Intel Kapten Inf M Assegaf," kata Lilia dalam keterangan resmi Puspen TNI pada Selasa (18/8/2020).
Selanjutnya, dari adanya laporan tersebut, Komandan Satgas memerintahkan pasukannya untuk melaksanakan Long Range Patrol (LRP) dengan menurunkan dua tim.
Tim 1, kata Lilia, dipimpin Kapten Inf M Choriq dan Tim 2 dipimpin Kapten Inf Ihsan Hanafi sebagai pencari data dan memastikan kebenaran informasi yang diterima.
"Kerja keras dari tim LRP akhirnya dapat benar-benar menyakinkan kelompok milisi untuk bersedia menyerahkan diri kepada Indo RDB Monusco dalam waktu dan tempat yang sudah ditentukan," kata Lilia.
Ia mengatakan keberhasilan ini merupakan persembahan anak negeri dalam rangka bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-75 Tahun dari para pasukan Garuda di Kongo.
"Milisi yang menyerahkan diri merupakan kombatan FDLR (Rwanda) yang termasuk tokoh dicari oleh aparat RD Kongo. Perolehan tersebut hasil dari kerja keras yang selama ini terus ditingkatkan dalam melaksanakan tugas sesuai dengan mandat PBB yaitu Protection of Civilian (POC)," kata Lilia.
Pada kesempatan tersebut Wakil Komandan Satgas Mayor Inf Hadrianus Yossy mengucapkan terima kasih kepada seluruh prajurit yang telah bekerja keras hingga membuahkan hasil dalam menjalankan misinya dengan baik.