Bursa Pilkada Solo: Gibran Bersiap, PKS Tak Tertarik, hingga 'Lampu Hijau' Lawan Sulung Presiden
Kabar Pilkada Serentak 2020 khususnya Kota Solo menjadi perbincangan, kabar-kabar pencalonan hingga lawan Gibran turut disorot
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Kabar Pilkada Serentak 2020 khususnya Kota Solo menjadi perbincangan.
Terlebih karena ada nama sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), yakni Gibran Rakabuming di dalamnya.
Diagendakan berlangsung Desember 2019 nanti, kabar-kabar pencalonan hingga lawan Gibran turut disorot.
Terbaru, KPU Solo telah memberi lampu hijau kepada lawan putra Jokowi maju dalam Pilkada Solo.
Inilah fakta-fakta terbaru yang dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber mengenai bursa Pilkada Solo:
1. Gibran: Siap Pak
Diberitakan Tribunnews.com, kesiapan Gibran menempuh Pilkada Solo terbukti dalam keikutsertaannya di acara Sekolah Partai PDIP Gelombang I Jelang Pilkada 2020 pada Jumat (21/8/2020).
Baca: Gibran Minta Maaf Blusukan ke Wilayah Anggota Fraksi PDI Perjuangan Tanpa Mengetuk Pintu
Putra Presiden Joko Widodo yang juga Calon Walikota Solo dari PDI Perjuangan (PDIP) Gibran Rakabuming menyatakan siap mengikuti Sekolah Partai.
Hal itu disampaikannya sebelum Sekolah Partai PDIP Gelombang I jelang Pilkada 2020 yang digelar secara virtual dibuka oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri pada Jumat (21/8/2020).
Awalnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bertanya ke Gibran soal siapa tokoh favoritnya, baik dalam bidang politik dan kebudayaan.
"Hampir semua narasumber yang ada di sekolah partai ini tokoh favorit saya. Ada Pak Ganjar, ada Pak Hendy (Walikota Semarang, red), ada Ibu Risma, Pak Pramono Anung, ada Pak Hasto, Ibu Mega. Semua idola saya," kata Gibran.
Hasto lalu mengucapkan terima kasih kepada Gibran yang ternyata memfavoritkan tokoh-tokoh berprestasi bagi bangsa Indonesia.
Hasto lalu mengingatkan Gibran bahwa dalam sekolah partai, setiap calon kepala daerah yang menjadi peserta harus berdisiplin.
"Yang penting Mas Gibran sudah siap ya. Sekolah kita ini tegas sekali ini," kata Hasto.
"Siap pak," jawab Gibran.
2. PKS Tak Tertarik
Baca: Ganjar Pranowo: Calon Wali Kota Surabaya Sudah di Kantong Bu Mega
Artikel lain Tribunnews.com, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak tertarik mendukung pasangan calon independen Bagyo Wahyono - FX Supardjo (Bajo) dalam Pilkada Kota Solo.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Jawa Tengah Abdul Fikri Faqih mengatakan, pasangan Bajo sejak awal banyak dipermasalahkan elemen masyarakat Solo karena ada dugaan dokumen tidak valid dan hal ini menjadi rawan masalah hukum ke depannya.
"Nampaknya teman-teman Solo juga tidak tertarik dengan pasangan ini karena rawan dimasalahkan secara hukum," papar Fikri saat dihubungi Tribunnews, Jakarta, Jumat (21/8/2020).
Melihat kondisi tersebut dan keinginan kader PKS di Solo, maka Fikri memastikan PKS tidak akan mendukung pasangan independen itu untuk melawan Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakoso di Pilkada Solo.
"Bila dukung pasangan ini, energi kami tidak dipemenangan. Nanti malah untuk menangkas masalah-masalah yang muncul saja," ucapnya.
Hari ini, pasangan Bajo dinyatakan lolos verifikasi faktual dan boleh mendaftar sebagai calon wali kota Solo pada 4-6 September 2020.
Hal tersebut diputuskan, saat rapat pleno rekapitulasi dukungan bakal pasangan calon perseorangan dalam pemilihan wali kota dan wakil wali kota Solo.
Diketahui rekapitulasi hasil verifikasi faktual jumlah dukungan perbaikan Bajo yang memenuhi syarat ada 10.202 syarat dukungan.
Pada tahap awal pasangan Bajo sudah mengantongi 28.629 dukungan warga.
Artinya, hasil total dukungan pasangan Bajo keseluruhan adalah 38.831 syarat dukungan.
Sebelumnya, pasangan Bajo diduga memalsukan identitas dukungan pada Pilkada Solo 2020.
Tim advokasi Paguyuban Warga Solo Peduli Pemilu (PWSPP), Sigit N Sudibyanto mengatakan, ada tiga warga yang identitasnya dipalsukan untuk memberikan dukungan kepada paslon Bajo.
Baca: Amien Rais Kritik Zulkifli Hasan Jadi Mentor Gibran
Adapun ketiga orang warga yang identitasnya dipalsukan tersebut masing-masing berasal dari Kelurahan Mojosongo, Kelurahan Pajang dan Kelurahan Laweyan.
"Ketika verifikasi faktual (verfak) calon perseorangan mereka didatangi KPU untuk memastikan apakah benar menyatakan dukungan dengan tanda tangan, melampirkan fotokopi KTP. Ada beberapa yang merasa tidak mendukung. Merasa tidak tanda tangan, merasa tidak menyerahkan fotokopi KTP," kata Sigit saat dikonfirmasi Kompas.com via telepon, Kamis (13/8/2020).
3. Lampu Hijau Lawan Gibran
Sementara dikutip dari TribunSolo.com, calon lawan Gibran dalam Pilkada Solo mendapat angin segar dalam pemenuhan persyaratan.
Tahapan verifikasi faktual syarat dukungan perbaikan pasangan bakal calon dari jalur perseorangan atau independen, Bagyo Wahyono - FX Supardjo telah selesai di tingkat kelurahan.
Baca: Maruarar Sirait: Duet Mega dan Hasto Bikin Sejarah PDIP Menang Dua Kali Berturut-turut
Adapun verifikasi faktual yang dilakukan verifikator Komisi Pemilihan Umum (KPU) dimulai dari Minggu (9/8/2020) hingga Sabtu (15/8/2020).
Ketua KPU Kota Solo, Nurul Sutarti menyebutkan sebanyak 10 ribu lebih syarat dukungan perbaikan pasangan dengan sebutan Bajo itu memenuhi syarat.
"Verifikasi faktual per tanggal 15 Agustus 2020 sudah selesai di tingkat PPS atau dalam hal ini kelurahan," tutur Nurul kepada TribunSolo.com, Selasa (18/8/2020).
"Yang memenuhi syarat ada 10 ribu lebih," tambahnya.
Nurul mengatakan jumlah tersebut sudah memenuhi ambang batas untuk memenuhi lolos syarat dukungan.
Sebelumnya, Bajo sudah menyerahkan berkas pertama syarat dukungan dengan jumlah 41.425 berkas.
28.765 diantarnya dinyatakan menemuhi syarat.
Berdasarkan ketentuan, bakal calon perseorangan harus mampu memenuhi jumlah syarat dukungan minimal 35.870 berkas.
Artinya Bajo masih harus membutuhkan setidaknya 7.241 berkas untuk memastikan lolos syarat dukungan.
"Dalam verifikasi faktual, jumlahnya sudah melebihi 7.241," ujar Nurul.
Namun hasil verifikasi tingkat kelurahan, lanjut Nurul, masih harus diverifikasi lanjutan di tingkat kecamatan sebelum akhirnya dipleno-kan di tingkat kota pada Jumat (21/8/2020).
"Nanti verifikasi lanjutan apakah ada yang keliru dalam menghitung," tandasnya. (*)
(Tribunnews.com/ Chrysnha, Chaerul Umam, Seno tri)(TribunSolo.com/ Adi Surya Samodra)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.