KAMI: Permintaan Dubes Palestina Dipulangkan Itu Berlebihan
seruan itu berlebihan, karena acara yang digelar di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, bukanlah hal yang melanggar hukum.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua Komite Eksekutif KAMI Ahmad Yani angkat bicara terkait adanya permintaan Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun dipulangkan, lantaran menghadiri deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), beberapa waktu lalu.
Ahmad Yani menyebut, seruan itu berlebihan, karena acara yang digelar di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, bukanlah hal yang melanggar hukum.
"Terlalu dibuat-buat. Pertanyaannya apa salah deklarasi itu, apa ada yang melanggar hukum. Saya kira cari muka, tapi jangan berlebihan," ujar dia saat dihubungi Tribun, Jumat (21/8/2020).
Ia kembali menegaskan, undangan deklarasi tersebut tidak hanya dikirimkan ke Dubes Palestina, melainkan ke sejumlah perwakilan negara lain.
Baca: Dubes Zuhair al-Shun Hadiri Deklarasi KAMI, Palestina yang Layak Memberikan Sanksi
Baca: Klarifikasi Kedutaan Besar Palestina atas Kehadiran Dubes Zuhair di Acara Deklarasi KAMI
Ahmad Yani melanjutkan, jelas tertera dalam undangan terdapat tiga rangkaian kegiatan yakni, pertama memperingati hari kemerdekaan, kedua memperingati Hari Konstitusi-Hari Pancasila, ketiga sekaligus mendeklarasikan
"Bukan satu-satunya yang diundang, banyak. Ingatlah bahwa Palestina merupakan negara yang pertama-tama mendukung kemerdekaan Indonesia saat ini," jelas Ahmad Yani.
*Klarifikasi Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun*
Kehadiran Dubes Zuhair menuai polemik di jagat maya. Kedutaan Besar Palestina pun memberikan klarifikasi.
Dubes Zuhair menegaskan, kehadirannya bukan untuk tujuan politik tertentu.
Ia mengira, kegiatan itu merupakan rangkaian acara HUT RI ke-75
Berikut kutipan klarifikasi yang diterima Tribunnews.com, Rabu (19/8/2020).
Kami ingin menegaskan bahwa partisipasi kami berdasarkan pada pemahaman bahwa acara tersebut adalah acara peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia dan bukan yang lainnya.
Kehadiran kami di acara tersebut hanya berlangsung selama 5 menit, ketika menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia yang itu adalah sesuatu yang sakral bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kami di Palestina mengapresiasi dukungan dan bantuan yang kami terima dari Yang Mulia Bapak Presiden Joko Widodo, pemerintahannya yang terhormat, dan dari seluruh masyarakat Indonesia yang ramah. Saya berharap semua orang mengerti bahwa kami bukan bagian dari dan tidak akan menjadi bagian dari kegiatan politik di Indonesia.