Cerita Petugas Damkar Berupaya Sekuat Tenaga Atasi Kebakaran di Kejaksaan Kejagung
Dia bersama empat petugas segera memutar pompa dari mobil unitnya, lalu selang menyala, lantas mengarahkan air ke sumber api.
Penulis: Reza Deni
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gerak cepat langsung diambil Subianto (43) saat mobil damkar regunya sampai di Jalan Hasanuddin, Jakarta Selatan, lokasi di mana kantor Kejaksaan Agung RI terbakar, Sabtu (22/8/2020) malam itu.
Dia bersama empat petugas segera memutar pompa dari mobil unitnya, lalu selang menyala, lantas mengarahkan air ke sumber api.
"Di sana sudah ada 8 unit, tetapi api masih besar," ujarnya mengingat peristiwa tersebut kepada Tribunnews, Senin (24/8/2020).
Baca: Gedung Kejaksaan Agung Terbakar, MAKI Khawatirkan Bukti CCTV Kasus Jaksa Pinangki
Iyan, sapaan akrab Subianto, merupakan Komandan Regu Group B Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Sektor V Cilandak, Jakarta Selatan.
Iyan berupaya memadamkan api tepat berada di depan gedung terbakar tersebut.
Bahkan, lewat koordinasi melalui walkie talkie, Iyan bergerak ke arah belakang untuk memadamkan api dari sisi lainnya.
"Cuma 6 menit ketika kita datang dan coba padamkan, air di mobil habis. Saat itu memang kami hampir putus asa. Tekanan pompa berbeda-beda di setiap unit mobil, tapi kami tetap serang (padamkan) dengan air yang ada," lanjutnya.
Baca: Tim Puslabfor Polri Ambil Sampel Abu Arang Sisa Kebakaran di Kejaksaan Agung
Iyan tahu ini bukan pertanda baik, sementara api terus menjalar ke bagian belakang gedung.
Dia dan tim terus menyiramkan air kebagian belakang gedung.
Sementara, pemadam lain dari beberapa sektor pun mencari sumber air di sekitar.
"Ada yang dari Bulungan, kolam di taman Blok M, Taman Gajah, Taman Ayodya, itu disedot air semua buat persediaan," katanya.
Selang-selang mengular di sekitar taman. Air yang diambil memenuhi selang dan kemudian siap dibawa, lalu diarahkan ke sumber api.
Baca: Gedung Kejaksaan Agung Terbakar dengan Cepat, Pengamat Duga ada Unsur Sabotase
"Saya dan anggota menerima air tambahan itu. Kami tetap nyerang, tetapi air cepat habis. Formasi dari pimpinan pun dibentuk statis dan dinamis," katanya.
Statis dan dinamis itulah yang kemudian dimanfaatkan agar para petugas yang kelelahan bisa beristirahat.