Jaksa Agung Bungkam, Amien Rais Sebut Penyebab Kebakaran Gedung Kejagung
Politikus senior itu menduga gedung Kejaksaan Agung sengaja dibakar oleh "orang dalam" atas perintah Mafia Taipan Cukong (MTC).
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jaksa Agung ST Burhanuddin bungkam saat disinggung pernyataan Amien Rais soal penyebab kebakaran di Gedung Utama Kejaksaan Agung yang terjadi pada Sabtu (22/8/2020).
Burhanuddin mengatakan, hal tersebut nantinya dapat ditanyakan kepada Kapuspenkum Kejaksaan Agung RI, Hari Setiyono.
"Nanti. Nanti pak kapuspen," kata Burhanuddin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (26/8/2020).
Baca: Amien Rais Tuding Orang Dalam yang Bakar Kejaksaan Agung atas Perintah MTC
Sebelumnya, Mantan Ketua MPR RI Amien Rais bersuara mengenai insiden kebakaran di gedung Kejaksaan Agung RI, Jakarta Selatan pada Sabtu (22/8/2020) malam.
Politikus senior itu menduga gedung Kejaksaan Agung sengaja dibakar oleh "orang dalam" atas perintah Mafia Taipan Cukong (MTC).
"Saya khawatir yang membakar gedung Kejaksaan Agung kita itu, simbol keadilan itu, tentu orang dalam, lagi-lagi atas perintah dari MTC itu," ujar Amien Rais dalam video yang dipostingnya di akun Instagramnya @amienraisofficial, seperti dikutip Tribunnews.com pada Selasa (26/8/2020).
Dia menghargai keterangan pihak Kejaksaan Agung untuk tidak berspekulasi atas insiden kebakaran itu.
Namun ia mengaku hanya memiliki kehawatiran kebakaran di Kejaksaan Agung ini akan mengulang kisah kebakaran di gedung Bank Indonesia pada saat ramai skandal BLBI.
"Saya ingin buat video singkat ini untuk membuat catatan kecil tentang peristiwa akhir-akhir ini, yaitu terutama kebakaran gedung Kejaksaan Agung yang begitu dahsyat. Itu mengingatkan kebakaran yang terjadi di gedung BI, bank central Indonesia, Bank Indonesia lantai 6 kalau tidak salah, di mana disimpan seluruh berkas-berkas tentang skandal BLBI. Kemudian hilang. Dan setelah itu ada mengatakan, demi hukum BLBI sudah selesai," jelasnya.
Karena itulah, Amien Rais memiliki kekhawatiran, bukan spekulasi, pada insiden kebakaran di gedung Kejaksaan Agung.
"Saya menghargai bapak juru bicara Kejaksaan Agung, agar kita jangan spekulasi. Tetapi di dalam alam demokrasi, kita bisa mengingatkan ini bukan spekulasi, tetapi kekhawatiran," ucapnya.