Megawati : Mengisi Jiwa Nasionalisme Kepada Anak Bangsa Bisa Dimulai dari Membela Simbol Kenegaraan
Megawati berbicara mengenai sejarah yang jarang diulas saat Indonesia ingin direbut kembali oleh Belanda bersama sekutu setelah proklamasi.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri memberikan orasi kebangsaan di pembukaan studi doktoral Universitas Pertahanan (Unhan) Indonesia, berisi pesan tentang sejarah pada seluruh mahasiswa.
Megawati berbicara mengenai sejarah yang jarang diulas saat pemerintahan Indonesia ingin direbut kembali oleh Belanda bersama sekutu setelah proklamasi kemerdekaan, tepatnya Januari 1946 ketika Ibu Kota dipindahkan ke Yogyakarta.
"Ketika pemerintah akan pindah setelah proklamasi, pemerintahan akibat pada waktu itu Belanda berupaya untuk masuk kembali bersama dengan sekutu maka oleh Bung Karno dan Bung Hatta pemerintahan dipindah ke Yogyakarta," kata Megawati yang menyampaikan orasinya secara virtual, Sabtu (29/8/2020).
"Ini memang bukan sebuah hal yang dibuka atau terbuka," imbuhnya.
Baca: Megawati Bilang ke Prabowo: Sekjen Saya, Pak Hasto, Ikut Ambil Doktor di Unhan
Saat itu, kata Megawati, Bendera Pusaka Merah Putih begitu dijaga.
Sang Merah Putih dititip kepada Husein Mutahar yang menyelamatkan bendera sampai ke Yogyakarta.
"Ini yang menceritakan adalah Ibu saya sendiri, beliau mengatakan bahwa, 'tidak tahu bagaimana caranya Mutahar, tetapi bendera ini harus selamat sampai ke Yogya'. Ternyata itu bendera dipisah dan dibawa, alhamdulillah selamat ke Yogyakarta dan disatukan kembali," cerita Megawati.
Dengan jejak sejarah itu, Megawati menegaskan penghormatan terhadap merah putih dalam setiap upacara harus dipahami generasi bangsa.
Sebab kerap kali anak-anak muda saat ini, dalam melakukan hormat bendera saja, tidak serius melakukannya.
Padahal penghormatan itu adalah sebagai penghargaan, sebuah komitmen menjaga bendera dengan sepenuh jiwa raga.
"Itulah sebenarnya kalau di dalam topik yang harus saya katakan. Sebenarnya mengisi jiwa nasionalisme patriotisme kepada anak bangsa kita, bahwa bela negara adalah antara lain membela simbol-simbol kenegaraan yang ada," ucap Ketua Umum PDI Perjuangan itu.
Baca: Megawati Orasi Kebangsaan, Prabowo Inspektur Upacara, Hasto Menyatu Menjadi Mahasiswa
Lebih lanjut, Megawati juga memberi masukan agar kurikulum di Unhan memuat suatu studi yang mengajak mahasiswa berkunjung ke daerah-daerah untuk melihat realitas kehidupan masyarakat.
Bahwa masih banyak masyarakat yang tidak berpendapatan cukup.
"Banyak loh anak negeri ini yang belum punya kesempatan untuk saling berkunjung. Tetapi Lemhanas, saya singgung sedikit, itu dibuat Bung Karno. Itukan sebetulnya pertemuan untuk calon calon pemimpin bangsa," ujar Megawati.