Jadi Moderator Webinar TMP, Hendi Malah Dihujani Pujian Menteri Nadiem dan Ganjar
Webinar ini mencatatkan sejarah sebab selama ini Webinar TMP diikuti oleh 600 sampai dengan 1.000 peserta.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wali Kota Semarang yang juga Ketua DPD Taruna Merah Putih (TMP) Jawa Tengah Hendrar Prihadi atau yang biasa disapa Hendi, menjadi moderator dalam acara Webinar Nasional Kelima TMP dengan tema "Sistem Pendidikan di Tengah Pandemi Covid-19" pada Minggu (30/8/2020).
Webinar ini mencatatkan sejarah sebab selama ini Webinar TMP diikuti oleh 600 sampai dengan 1.000 peserta.
Tapi kali ini tercatat ada 6.000 lebih peserta dengan peserta sebanyak 3.700 melalui aplikasi zoom dan sisanya melalui Youtube.
Dalam webinar kali ini ada tiga pembicara yaitu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, Dirjen Aplikasi dan Informatika Kemenkominfo Semual Abrijani Pangarepan dan Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jawa Tengah Muhdi.
Dibuka Ketua Umum DPP TMP Maruarar Sirait, bertindak sebagai Keynote Speaker Gubernur Jawa Tengah Hendrar Prihadi.
Dalam kesempatan ini, Hendi malah mendapat hujan pujian sebab terkait dengan langkah cepat dan progresif Pemkot Semarang terkait Pendidikan di Tengah Pandemi Covid-19.
Pertama, terkait dengan persoalan kuota internet, Pemerintah Kota Semarang bekerjasama dengan Telkom untuk memberikan kuota internet gratis, melalui dana bos bagi Siswa SD dan SMP Negeri maupun Swasta setiap bulannya.
Dan saat ini sudah ada 37.000 siswa yang menikmati kuota internet gartis ini.
Kedua, terkait dengan persoalan ketersediaan ponsel, Pemerintah Kota Semarang mengeluarkan kebijakan untuk setiap kepala sekolah dan guru untuk memantau para siswa dalam pembelajaran jarak jauh atau daring.
Jika masih ada siswa yang tidak memiliki gadget atau tetap kesulitan mendapatkan pinjaman baik dari sekolah, keluarga atau pihak lainnya, maka guru wajib datang ke rumah siswa.
Ketiga, terkait dengan persoalan pendidikan yang diprediksi menurun, Pemerintah Kota Semarang melalui dinas pendidikan mengarahkan kepada tenaga pendidik lebih mengedepankan pola belajar mengajar interaktif, sehingga tidak melulu berisi tugas–tugas sekolah yang kemudian justru membebani para siswa.
Di sela pemaparannya, Nadiem mengatakan bahwa apa yang dilakukan Pemkot Semarang ini sudah tepat.
Nadien pun tersenyum saat mendengarkan sejumlah langkah Pemkot Semarang sebagaimana disampaikan sejumlah penanya.
"Berbagai macam inisiatif di kota Semarang sangat tepat. Kita sudah searah. Apa yang dilakukan Kota Semarang luar biasa sudah searah dengan Kemendikbud," ungkap Nadiem.