Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Indramayu Jadi Korban Teror Tomcat, Bikin Tak Bisa Tidur, Wajah Jadi Perih dan Kaku

Warga menjadi korban teror tomcat yang dalam beberapa hari terakhir muncul. Akibatnya, setiap malam warga tidak bisa tidur nyenyak.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Warga Indramayu Jadi Korban Teror Tomcat, Bikin Tak Bisa Tidur, Wajah Jadi Perih dan Kaku
Handhika Rahman/Trbun Jabar
BPBD Kabupaten Indramayu melakukan penyemprotan cairan klorin terhadap rumah warga yang jadi sasaran serangan tomcat, Rabu (2/9/2020) dini hari. 

TRIBUNNEWS.COM, INDRAMAYU - Teror tomcat dialami warga Desa Pabean Udik, Blok Song, Kecamatan/Kabupaten Indramayu. Ribuan tomcat menghantui hingga membuat warga takut.

Warga menjadi korban teror tomcat yang dalam beberapa hari terakhir muncul. Akibatnya, setiap malam warga tidak bisa tidur nyenyak.

Mereka berjaga mengantisipasi agar tomcat-tomcat tidak lagi menyerang, khususnya kepada anak-anak.

"Ada 11 orang yang jadi korban, 7 orangnya anak-anak. Rasanya perih banget enggak bisa diungkapin kata-kata, sakit, kaku muka tuh, nyerangnya di bagian muka," ujar salah seorang warga, Rantinih (20) saat ditemui Tribuncirebon.com di kediamannya, Selasa (1/9/2020).

Rantinih menceritakan, awal mulanya tomcat itu hanya muncul di rumahnya saja.

Namun, setiap hari jumlahnya semakin banyak hingga menyerang dua rumah tetangga sebelahnya, total hingga saat ini ada 3 rumah yang diserang.

Tomcat-tomcat itu biasa bermunculan setiap pukul 12 malam hingga menjelang subuh.

Berita Rekomendasi

Kejadian tersebut terus berulang mulai Kamis (27/8/2020) lalu sampai dengan sekarang.

Korban tomcat di Desa Pabean Udik, Blok Song, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Selasa (1/9/2020).
Korban tomcat di Desa Pabean Udik, Blok Song, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Selasa (1/9/2020). (handhika rahman/tribun jabar)

"Awalnya pagi-pagi bangun tidur terus keluar mau nyapu ada banyak tomcat, kejadian dari hari Kamis, jumlahnya ada ribuan," ujarnya.

Rantinih mengatakan, dirinya sempat melakukan perlawanan dengan rutin menyemprotkan obat nyamuk semprot agar tomcat-tomcat itu mati.

Hanya saja, upaya yang ia lakukan tidak berbuah hasil.

Meski banyak tomcat yang mati, namun serangga itu tetap saja terus berdatangan.

Saat ditemui, wajah Rantinih pun terlihat bentol-bentol.

Ia juga sesekali menggaruk-garuk wajah dan bagian tubuh lainnya yang gatal.

Masih diceritakan Rantinih, setelah melaporkan kejadian yang menimpanya itu, pemerintah desa menyarankan agar mematikan lampu di malam hari agar tidak mengundang tomcat datang.

"Tadi malam coba dimatikan tapi alhmadulillah meski tetap ada tapi jumlahnya enggak sebanyak kemarin," ujarnya.

Warga berharap, pemerintah bisa segera melakukan upaya agar serangan tomcat tidak semakin meluas.

Di lokasi setempat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu juga melakukan asesemen di rumag Rantinih dan tetangganya yang terdampak.

Mereka juga mengambil beberapa ekor tomcat untuk dianalisis.

Tim Kaji Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, Ismail Husni mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan penyemprotan saat tomcat-tomcat itu bermunculan.

"Untuk tindakan selanjutnya kita sudah melakukan analisis bagaimana tindakan emergency yang akan diambil dan akan segera melakukan tindakan," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Setiap Malam Warga Pabean Udik Indramayu Tak Bisa Tidur, Dihantui Teror Tomcat, Jumlahnya Ribuan, 
Penulis: Handhika Rahman

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas