Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Isu Dibangun Pangkalan Militer China di Indonesia: Ini Kata Pensiunan TNI hingga Sikap Tegas Menlu

Terhembus kabar pangakalan militer China akan dibangun di sejumlah wilayah Samudra Hindia, termasuk Indonesia.

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Daryono
zoom-in Isu Dibangun Pangkalan Militer China di Indonesia: Ini Kata Pensiunan TNI hingga Sikap Tegas Menlu
Puspen TNI/Puspen TNI
ILUSTRASI - Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI Laksdya TNI Aan Kurnia, S.Sos., M.M. saat memberikan pengarahan dan semangat kepada personel kapal patroli Bakamla RI KN Pulau Nipah-321 sebelum berlayar menuju daerah operasi Laut Natuna Utara, di dermaga Selat Lampa, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Sabtu (7/3/2020). Pengamanan yang dilakukan jajarannya merupakan tindak lanjut dari penandatanganan kesepakatan bersama sebanyak 13 kementerian lembaga, termasuk organisasi nelayan dan Pertamina, sebagai perwujudan kebijakan Pemerintah di Laut Natuna Utara serta sebagai landasan kerja institusi terkait sinergi dan optimalisasi pengawasan, pengamanan dan pemanfaatan sumber daya ikan di kawasan tersebut. (Puspen TNI) 

TRIBUNNEWS.COM - Terhembus kabar pangakalan militer China akan  dibangun di sejumlah wilayah Samudra Hindia, termasuk Indonesia.

Kabar tersebut datang dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat yang mengungkapkan bahwa militer China berusaha membangun jaringan logistik yang mencakup sebagian besar wilayah Samudra Hindia.

Pentagon membeberkan data ini dalam laporan tahunan kepada Kongres AS yang berisi peta kekuatan militer China.

Laporan setebal 200 halaman berjudul “Perkembangan Militer dan Keamanan Republik Rakyat China 2020” itu menjelaskan kemungkinan China menjadikan Myanmar, Thailand, Singapura, Indonesia, Pakistan, Sri Lanka, dan negara-negara lain di Afrika dan Asia Tengah sebagai lokasi fasilitas logistik militer.

Lalu bagaimana reaksi Pemerintah dan berbagai tanggapan mengenai kabar itu?

Baca: Khawatir Dipakai Rekrut Mata-mata, AS Tutup Seluruh Pusat Kebudayaan China di Negaranya

Kata Purnawirawan Jenderal TNI

Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin mengatakan potensi pembangunan fasilitas logistik militer PLA di Indonesia, mungkin saja terjadi.

Berita Rekomendasi

Namun, ia menekankan bahwa hal tersebut berlawanan dengan prinsip utama politik luar negeri Indonesia yang menganut politik luar negeri bebas aktif.

"Pendirian pangkalan militer negara asing dengan negara lain hanya mungkin dilakukan dengan kerjasama aliansi pertahanan penuh. Meskipun demikian, sistem aliansi pertahanan tersebut tidak dimungkinkan dalam konteks politik luar negeri bebas aktif kita," kata Anggota Komisi I DPR Ri itu kepada wartawan, Kamis (3/9/2020).

Politikus PDI Perjuangan (PDIP) itu menjelaskan beberapa hal yang harus dipahami.

Menurutnya, isu tersebut berdasarkan laporan Tahunan Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon) kepada Kongres pada 2 September 2020.

 "Pertama, pemberitaan tersebut sebagian besar didasarkan pada Dokumen Laporan Tahunan Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon) kepada Kongres pada 2 September 2020," ujarnya.


Berdasarkan dokumen tersebut, kata Hasanuddin, pada halaman 198-199 tercantum analisa Pentagon bahwa PLA (Militer China) yang mempertimbangkan untuk membangun fasilitas dukungan logistik untuk PLA di beberapa negara seperti di Myanmar, Thailand, Singapura, Indonesia Pakistan, Sri Lanka, United Arab Emirates, Kenya, Sisilia, Tanzania, Angola, dan Tajikistan. 

"Kemungkinan ini merujuk pada adanya pangkalan logistik PLA di Djibouti yang diresmikan pada tahun 2017 dan dioperasikan angkatan laut PLA," ucapnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas