Rio Capella Dorong KPK Selidiki Orang di Balik Andi Irfan Jaya
Menurut Rio, agak janggal ketika Andi diduga akan membantu Pinangki menyamarkan uang USD 10 juta.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Eks Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Patrice Rio Capella menyebut ada orang di balik Andi Irfan Jaya, yang telah ditetapkan sebagai tersangka di kasus Jaksa Pinangki.
Rio Capella mengatakan Andi Irfan Jaya merupakan kader Partai NasDem Sulawesi Selatan.
Keterlibatan Andi Irfan Jaya dalam kasus Djoko Tjandra, menurut Rio, adalah hal luar biasa.
Baca: Besok Gelar Perkara, Kejaksaan Agung Temui KPK Bahas Kasus Jaksa Pinangki
"Dia (Andi Irfan Jaya, -red) bukan politisi nasional, bukan politisi terkenal, dia bukan menduduki jabatan tertentu, yang terkait dengan pengaruh dia dalam persoalan hukum," tutur Rio kepada Tribunnews, Senin (7/9/2020).
Rio mengatakan seorang Andi Irfan Jaya, dikenal tidak punya jaringan yang kuat ke para penegak hukum.
Menurut Rio, agak janggal ketika Andi diduga akan membantu Pinangki menyamarkan uang USD 10 juta.
Kasus ini bermula ketika Pinangki menyodorkan proposal USD 100 juta untuk mengurus fatwa bebas kepada Djoko Tjandra. Belakangan, Djoko hanya menyanggupi USD 10 juta.
Baca: Pertaruhan Nama Baik Kejagung, Komjak Desak Perkara Jaksa Pinangki Diungkap Secara Tuntas
"Jadi agak aneh misalnya kalau dia bersama Pinangki, yang notabenenya punya keterkaitan dengan institusi, dipercaya untuk bicara USD 100 juta," tutur Rio.
Rio menduga ada orang yang memiliki pengaruh di DPR dalam kasus Andi Irfan Jaya.
"Patut diduga orang itu, hari ini dia Anggota DPR. Yang menugaskan itu adalah jabatan DPR, seakan-seakan dia menguasai partai, pasti melihat dia bagian dari partai penguasa. Ini by design," ucap Rio.
Untuk membuktikan itu, kata Rio, ia mendorong Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menindaklanjuti dugaan tersebut.
"Mendorong KPK terlibat karena ini melibatkan pimpinan partai politik. Yang ditakutkan dia punya pengaruh terhadap institusi kejaksaan dan kepolisian makanya lebih baik KPK. KPK harus bidik di luar dua institusi itu," ucap Rio.
Hingga berita ini diturunkan, Tribunnews masih berusaha mengonfirmasi ke pihak atau partai yang disebutkan oleh Rio Capella (*).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.