Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Irwan Berharap Kebaikan Jakob Oetama akan Menjadi Spirit Bagi Keluarga Besarnya dan Kompas Gramedia

Irwan berharap, warisan kebaikan Jakob Oetama akan menjadi spirit bagi keluarga besarnya dan Kompas Gramedia.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Irwan Berharap Kebaikan Jakob Oetama akan Menjadi Spirit Bagi Keluarga Besarnya dan Kompas Gramedia
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Anggota keluarga mengikuti acara upacara penyerahan jenazah pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama ke negara, di Jakarta, Kamis (10/9/2020). Jakob Oetama dimakamkan di TMP Kalibata secara militer karena memiliki Bintang Mahaputra yang diserahkan oleh Presiden Soeharto pada tahun 1973. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

"Saya atas nama pemerintah menerima untuk kemudian memberangkatkan ke Taman Makam Pahlwan untuk pemakaman secara militer," tutur pria yang akrab disapa Bamsoet.

Mobil jenazah kemudian membawa peti mati Jakob Oetama untuk kemudian menuju Taman Makam Pahlawan. Beriringan dengan puluhan kendaraan yang mengikuti di barisan belakang.

Cerita Hadiah Jakob Oetama Jadi Semar Saat HUT ke-75

Duka mendalam dirasakan oleh para karyawan Kompas Gramedia atas wafatnya sang pendiri, Jakob Oetama. Tak terkecuali bagi Suwadji Sudarsono (67).

Baca: Jejak Langkah Jakob Oetama

Suwadji hadir saat pelaksanaan misa pelepasan pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama.Karangan bunga turut memenuhi area Kompleks Gramedia.

Para tokoh nasional, tokoh agama, hingga karyawan turut berduka atas kepergian Sang Legenda.

Tak terkecuali bagi Suwadji. Ia adalah seorang karyawan sejak 1976. Pertama kali bekerja sebagai operator mesin cetak.

Berita Rekomendasi

Ia hadir dan membawa foto bersama Jakob Oetama menjadi semar.

"Ini saat perayaan ulang tahun ke-75 Pak Jakob Oetama," tutur Suwadji seraya memperlihatkan foto bersama Jakob Oetama.

Suwadji mengatakan saat itu, sebagai karyawan yang sudah lebih dari 30 tahun bekerja di Kompas Gramedia ingin memberikan kenang-kenangan kepada Jakob Oetama di Hari Ulang Tahun ke-75.

"Akhirnya memberikan hiburan seni. Jadikan Punakawan. Beliau mau diperankan ini aja luar biasa. Bertanya detail, 'Bedanya apa, semar wayang sama semar Kompas Gramedia,' nanya mendetail. Walaupun dia sebenarnya tahu," tutur Suwaji.

Akhirnya, kata Suwaji, Jakob Oetama mau jadi semar. Bahkan, tertawa terbahak-bahak saat berlangsungnya pertunjukan tersebut.

"Dia senang ngakak ketawanya sampai. Saya jadi bagong di acara ulang tahun bapak ke-75. Saya karyawan biasa, percetakan tahun 1976-2007. Rendah hati beliau, senyumnya, kalau negurnya itu," sambungnya.

Keluarga dan kerabat menaburkan bunga usai upacara pemakaman jenazah pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (10/9/2020). Jakob Oetama yang juga tokoh pers Indonesia tersebut meninggal dunia pada Rabu (9/9/2020) dalam usia 88 tahun setelah menjalani perawatan di RS Mitra Keluarga, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Warta Kota/Alex Suban
Keluarga dan kerabat menaburkan bunga usai upacara pemakaman jenazah pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (10/9/2020). Jakob Oetama yang juga tokoh pers Indonesia tersebut meninggal dunia pada Rabu (9/9/2020) dalam usia 88 tahun setelah menjalani perawatan di RS Mitra Keluarga, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Warta Kota/Alex Suban (Warta Kota/Alex Suban)

Suwaji merasa Jakob Oetama merupakan sosok yang sederhana dan mengajarkan kebaikan ke para karyawan Kompas Gramedia.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas