Gubernur Sumut Edy Rahmayadi Minta Izin Menko Luhut untuk Menutup Akses Masuk dan ke Luar Pulau Nias
Edy Rahmayadi menilai, penutupan akses masuk dan ke luar mempercepat penanganan dan menghentikan penyebaran virus corona.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi meminta izin kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan untuk melakukan penutupan akses masuk dan ke luar Pulau Nias selama 14 hari.
Edy Rahmayadi menilai, penutupan akses masuk dan ke luar mempercepat penanganan dan menghentikan penyebaran virus corona.
Permintaan izin disampaikan Edy saat mengikuti rapat koordinasi virtual yang diikuti para gubernur dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dari delapan provinsi di rumah pribadinya.
Turut bersama Gubernur Edy, Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penangangan (GTTP) Covid-19 Provinsi Sumut Arsyad Lubis dan Liaison Officer (LO) BNPB Wilayah Sumut Dahlan Harahap.
"Kami laporkan Pak Luhut, saat ini di Nias sudah terkonfirmasi 90 positif. Saya minta izin untuk menutup sementara 14 hari, akses jalur masuk dan ke luar udara dan laut ke Nias," kata Edy, dikutip dari keterangan tertulisnya, Selasa (15/9/2020).
Baca: Rapat dengan Setjen Kemendikbud, Komisi X Singgung KIP Kuliah dan Guru Honorer yang Terdampak Corona
Dia menjelaskan, penyebaran Covid-19 masuk ke Nias karena lalu lintas masyarakat dari beberapa daerah, baik dari bandara di Jakarta maupun Medan.
Selain itu, juga dari pelabuhan, di antaranya Teluk Bayur, Sibolga, dan Aceh. B
Luhut Belum Putuskan
Dalam rapat virtual itu, Luhut belum mengambil keputusan atas permintaan Gubernur Edy. Dia akan berkoordinasi lebih lanjut.
"Kita akan bicarakan selanjutnya tentang kondisi ini. Setelah rapat ini, saya akan telepon Pak Edy," ucap Luhut.
Dia lalu menyampaikan beberapa arahan Presiden Joko Widodo untuk menangani kasus covid-19 di delapan provinsi yang memiliki kontribusi terbesar terhadap total nasional, yakni Sumut, Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, Kalsel, Sulsel, dan Bali.
"Delapan provinsi ini berkontribusi terhadap 75 persen dari total kasus atau 68 persen dari total kasus yang masih aktif. Di luar delapan provinsi tersebut ditambahkan juga Provinsi Papua," kata Luhut.
Luhut meminta Pemprov Sumut fokus pada penanganan selama dua minggu ke depan, yakni pada kepada penurunan penambahan kasus harian, peningkatan recovery rate (tingkat pemulihan), dan penurunan mortality rate (tingkat kematian).
Untuk mencapai tiga sasaran ini, langkah yang diambil adalah, yakni penyamaan data antara pusat dan daerah guna pengambilan keputusan, operasi yustisi untuk penegakan disiplin protokol kesehatan dengan menggunakan peraturan pidana untuk menindak yang melanggar.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.