Ungkapan Rahayu Saraswati Keponakan Prabowo Subianto setelah Ditunjuk Jadi Waketum Gerindra
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo keponakan Prabowo Subianto ditunjuk menjadi Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra periode 2020-2025.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Rahayu Saraswati Djojohadikusumo ditunjuk menjadi Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra periode 2020-2025.
Perempuan yang akrab dipanggil Sara tersebut mengungkapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya.
"Terimakasih atas kepercayaan yang diberikan kepada kekuatan muda, kepada diri saya dan kawan-kawan saya; untuk menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Periode 2020-2025," ungkap Sara kepada Tribunnews melalui keterangan tertulis, Selasa (15/9/2020).
Calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan tersebut berharap dapat mengemban amanah dan mengabdi kepada bangsa Indonesia.
"Semoga, dengan pertolongan Tuhan, dengan dukungan dan bimbingan dari para senior dan doa dari bapak ibu sekalian, kami bisa mengemban amanah ini, dan bisa melanjutkan pengabdian kepada bangsa dan negara melalui Partai Gerindra," ungkapnya.
"Dengan posisi dan berkat yang telah Tuhan berikan kepadamu, merupakan kewajibanmu untuk menjadi berkat, menjadi rahmat bagi orang di sekelilingmu, the great power comes great responsibility, itulah salah satu dari sejumlah prinsip dasar ajaran ibu saya," ungkap keponakan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.
Baca: Merasa Gagal Mengurus Partai Gerindra, Arief Poyuono Pasrah Bila Tidak Jadi Pengurus Lagi
Sempat Dikabarkan Positif Covid-19
Sementara itu Sara Djojohadikusumo menepis isu dirinya positif Covid-19.
Perempuan yang akrab disapa Sara tersebut diketahui absen selama dua hari dari kegiatan blusukan yang biasa ia lakukan.
Bahkan sampai ada kabar tersiar Rahayu terpapar Covid-19.
"Saya sedang mengikuti Sekolah Partai yang diselenggarakan oleh PDI Perjuangan secara daring, tidak benar itu informasi kalau saya positif Covid-19," ungkap Rahayu melalui rilis yang diterima Tribunnews.com, Senin (14/9/2020).
Sara mengikuti sekolah partai bagi calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang diusung oleh PDI Perjuangan.
Baca: Partai Gelora Dukung Anak dan Menantu Jokowi di Pilkada 2020
Diektahui sekolah gelombang ketiga yang diadakan secara daring berlangsung selama tiga hari, 13-15 September 2020.
"Hidup ini adalah perjalanan di mana kita harus bisa menjadi berkat bagi sesama sekaligus menjadi ajang belajar yang tiada putus-putusnya. Dan saya senang menjadi seorang pelajar," kata Sara.
Sebelumnya, sekolah kepartaian ini juga diikuti pasangan Sara di Pilkada Tangsel, Calon Wali Kota Muhamad.
Sara mengaku belajar banyak materi dari sekolah partai yang ia jalani.
Selain tentang sejarah Pancasila dan pemikiran Bung Karno, juga tentang permasalahan perempuan dan anak dari pandangan pemerintah pusat yang selama ini menjadi perhatian utama Sara.
"Tentang kewajiban keberpihakan pemerintah daerah kepada perempuan dan anak dalam rangka memberikan perlindungan pada perempuan dan segenap anak bangsa yang harus menjadi komitmen setiap paslon Pilkada," ungkap Sara.
Diketahui, Muhamad-Sara diusung oleh PDI Perjuangan dan Partai Gerindra serta didukung oleh PSI, Partai Nasdem, PAN, Partai Hanura Partai Perindo, Partai Garuda dan Partai Berkarya.
Profil Sara
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo atau Sara merupakan kader Gerindra.
Sara merupakan keponakan dari Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.
Dilansir Kompas.com, Sara merupakan anggota DPR RI periode 2014-2019 yang duduk di Komisi VIII.
Sara menjadi legislator setelah memperoleh 47.542 suara pada Pileg 2014.
Saat itu Sara maju menjadi caleg di dapil Jawa Tengah IV yang meliputi Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Karanganyar, dan Kabupaten Sragen.
Baca: Banyak Paslon Abai Protokol Kesehatan, PAN : Pilkada Serentak 2020 Berpotensi Lahirkan Klaster Baru
Pada kontestasi Pileg 2019, Sara kembali maju sebagai caleg.
Sara maju sebagai caleg di dapil Jakarta III yang meliputi Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu.
Sara juga menjadi juru bicara di Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga.
Pada Pileg 2019, perempuan kelahiran Jakarta, 27 Januari 1986, itu meraup 79.801 suara yang tak bisa mengantarkannya ke parlemen.
Sara diketahui sempat ramai diperbincangkan dan disebut-sebut bakal mengisi kursi wakil gubernur DKI Jakarta menggantikan Sandiaga Uno.
Baca: Prabowo Baru Tunjuk Ahmad Muzani di Kepengurusan Baru Partai Gerindra
Akan tetapi Gerindra pada akhirnya memutuskan Ahmad Riza Patria yang menjadi calon wakil gubernur DKI dari partainya untuk bertarung dengan cawagub dari PKS, Nurmansjah Lubis.
Sebelum diusung menjadi calon wakil wali kota, Sara mengaku telah bertemu dengan Prabowo.
Mereka membicarakan soal langkah untuk bertarung pada Pilkada Tangsel.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto) (Kompas.com/Nursita Sari)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.