Menteri Agama Berduka Atas Meninggalnya Sekda DKI Jakarta Saefullah
Menteri Agama Fachrul Razi menyampaikan duka yang mendalam atas wafatnya Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama Fachrul Razi menyampaikan duka yang mendalam atas wafatnya Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah.
Pernyataan tersebut disampaikan Fachrul Razi melalui juru bicara Kementerian Agama Oman Fathurahman.
"Menag saat ini tengah berada di NTB dan kaget dengan berita wafatnya Sekda, yang juga Ketua PWNU DKI Jakarta ini. Atas nama Kementerian Agama, beliau menitip ungkapan duka mendalamnya kepada keluarga. Menag berdukacita," ujar Oman melalui keterangan tertulis, Rabu (16/9/2020).
Baca: Sekjen MUI Terkejut Saefullah Wafat Akibat Covid-19, Imbau Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan
Dalam pesannya, Fachrul Razi menyebut Saefullah memiliki jasa yang besar atas pembangunan di Jakarta.
Fachrul Razi juga menyebut Saefullah adalah sosok yang peduli terhadap ormas keagamaan.
"Almarhum Pak Saefullah selama ini dikenal sebagai pekerja keras. Namanya harum dalam ikut membangun tata kelola Ibukota. Ia juga tetap memiliki kepedulian mengayomi ormas keagamaan," ujar Oman melanjutkan pesan Fachrul Razi.
Baca: Sosok Saefullah di Mata Kepala Sekretariat Presiden: Beliau Selalu Dengarkan Usulan dari Bawah
Dirinya juga mendoakan agar Saefullah mendapatkan tempat yang terbaik di sisi Allah.
"Sudah semakin banyak mereka yang berjuang mengendalikan Covid-19, justru menjadi korban. Almarhum adalah salah satunya. Ia syahid dalam perjuangan melawan Covid. Semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah. Aamiin," ucapnya.
Seperti diketahui, Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah meninggal dunia pukul 12.55 WIB di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto.
Sekilas tetang Saefullah
Nama Saefullah atau yang akrab disapa Bang Ipul dikenal luas masyarakat DKI Jakarta.
Pria kelahiran Jakarta Utara, 11 Februari 1964 tersebut menjabat Sekretaris Daerah DKI Jakarta Mulai 11 Juli 2014.
Sudah empat gubernur DKI Jakarta silih berganti mulai dari Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama, Djarot Saiful Hidayat, dan Anies Baswedan, tetapi Saefullah tetap berada di kursinya sebagai Sekda DKI Jakarta.
Baca: Belum Diketahui Lokasi Pemakaman Sekda DKI Saefullah
Bahkan, ia pun sempat menjadi Plh Gubernur DKI Jakarta pada 2017 untuk mengisi kekosongan pucuk pimpinan di DKI Jakarta.
Berbagai jabatan sudah pernah dirasakannya selama berkiprah sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan DKI Jakarta.
Saefullah mengawali karirnya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) golongan 2A.
Setelah menamatkan pendidikannya di SPG 4 Jakarta pada tahun 1982, ia kemudian mendaftar menjadi PNS pada 1984.
Baca: Sekda DKI Saefullah Meninggal Dunia, Gubernur Anies Ajak Warga Selenggarakan Salat Gaib
Saat itu, sesuai latar belakang pendidikannya, Saefullah menjadi seorang guru.
Berdasarkan catatan, jabatan yang diemban Saefullah sebelumnya lebih banyak di dunia pendidikan sesuai dengan latar belakang pendidikan dan awal karirnya sebagai guru.
Pria lulusan IKIP Muhammadiyah Jakarta tahun 1988 tersebut pernah menjabat sebagai Kepala Sudin Pendidikan Dasar Jakarta Barat pada tahun 2003 sampai 2004.
Baca: Benarkan Sekda Saefullah Meninggal, Gubernur Aies Ajak ASN DKI Doakan dan Salat Ghaib
Kemudian,jebolan S2 Universitas Negeri Jakarta pada tahun 2000 tersebut dipercaya menjadi Kepala Subdinas SLTP DKI Jakarta pada tahun 2004 sampai 2008.
Hingga akhirnya dipercaya menjadi Wakil Kepala Dinas Pendidikan Dasar, DKI Jakarta pada 2008.
Karirnya semakin moncer setelah dirinya dipercaya menjadi Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda DKI Jakarta pada 2009 dan menamatkan pendidikan S3 di Universitas Padjajaran Bandung.
Ia kemudian diangkat menjadi Wali Kota Jakarta Pusat pada 2010 hingga 2014.
Sampai akhirnya ia dipercaya menjadi Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta pada 11 Juli 2014.
Ia dilantik menjadi Sekda DKI Jakarta oleh Plt Gubernur DKI Jakarta saat itu, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) karena Gubernur DKI Jakarta saat itu Joko Widodo maju dalam Pilpres 2014.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.