Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Orang Tua Diminta Sabar Dampingi Anak Belajar Daring, Kekerasan Tak akan Membuat Anak Menjadi Paham

Kekerasan tidak akan membuat anak menjadi paham terhadap pembelajaran. Justru kekerasan terhadap anak, malah membuat anak semakin sulit mengerti.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Orang Tua Diminta Sabar Dampingi Anak Belajar Daring, Kekerasan Tak akan Membuat Anak Menjadi Paham
TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar
Komisioner KPAI Retno Listyarti di SMAN 12 Kota Bekasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisioner Komisi Perlindungan Anak (KPAI) Bidang Pendidikan, Retno Listyarti meminta orang tua untuk selalu bersabar dalam mendampingi anak pada pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Kesabaran, menurut Retno, adalah modal untuk menghindari kekerasan terhadap anak dalam proses pembelajaran.

"Kesabaran orang tua membimbing anak-anaknya belajar di rumah selama pandemic Covid-19 menjadi modal utama agar anak tetap semangat belajar dan senang belajar," kata Retno melalui keterangan tertulis, Rabu (16/9/2020).

Retno mengatakan, kekerasan tidak akan membuat anak menjadi paham terhadap pembelajaran. Justru kekerasan terhadap anak, malah membuat anak semakin sulit mengerti.

Sehingga sebaiknya kekerasan harus dihindari oleh orang tua selama proses pembelajaran.

Baca: Soal Ibu Bunuh Anak karena Susah Diajari Belajar Online, Pengamat: Orang Tua Tak Siap Jadi Guru

"Kalau tidak bisa mengerjakan selalu dibentak apalagi dipukul, maka sang anak malah akan mengalami kesulitan memahami pelajaran," ucap Retno.

Menurut Retno, pembelajaran jarak jauh tidak menuntut ketuntasan pembelajaran. Selama masa pandemi Covid-19, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah memberikan keringanan pembelajaran bagi orang tua.

Berita Rekomendasi

Retno menilai yang terpenting dalam pembelajaran jarak jauh adalah keteraturan belajar.

Pernyataan Retno ini terkait dengan seorang ibu berinisial LH yang tega membunuh anaknya karena kesal setelah korban susah diajarkan saat belajar online.

Setelah membunuh, pelaku LH dan suaminya IS (27) mengubur korban dengan pakaian lengkap di Kecamatan Cijaku, Kabupaten Lebak, Banten.

Korban saat ini duduk di bangku sekolah dasar kelas 1.

LH yang merasa kesal kemudian mulai melakukan serentetan penganiayaan, seperti mencubit, memukul dengan tangan kosong hingga menggunakan gagang sapu.

Akibat penganiayaan tersebut, korban sempat tersungkur dan lemas.

Dampingi Si Kembar

Retno Listyarti kemudian mengatakan, pihaknya akan melakukan sejumlah langkah untuk mendampingi saudara kembar bocah yang menjadi korban pembunuhan oleh orang tuanya sendiri.

KPAI bakal berkoordinasi dengan dinas pendidikan setempat untuk memenuhi hak pembelajaran bocah tersebut.

"KPAI akan berkoordinasi dengan Kepala Dinas Pendidikan setempat terkait pemenuhan hak pembelajaran," kata Retno.

Retno mengatakan, KPAI bakal memberikan pengasuhan kepada saudara kembar korban.

Pendampingan ini dilakukan selama kedua orang tuanya yang menjadi pelaku pembunuhan menjalani proses hukum.

Baca: Soal Ibu Bunuh Anak karena Susah Diajari Belajar Online, Pengamat: Orang Tua Tak Siap Jadi Guru

"Terkait saudara kembar korban, maka KPAI perlu memastikan pengasuh penganti selama kedua orang tuanya menjalani proses hukum," kata Retno.

"Selain itu, KPAI juga akan memastikan saudara kembar korban mendapatkan rehabilitasi psikologis dari P2TP2A setempat, karena kemungkinan besar melihat peristiwa kekerasan yang dialami ananda korban," tambah Retno. (fahdi/tribunnetwork/cep)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas