Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Boyamin: Saya Masih Berharap Mudah-mudahan Kebakaran Kejagung Bukan karena Sabotase

Jauh-jauh hari Boyamin mengatakan bahwa kebakaran itu bukan disebabkan korsleting listrik, melainkan ada penyebab lainnya.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Boyamin: Saya Masih Berharap Mudah-mudahan Kebakaran Kejagung Bukan karena Sabotase
WARTAKOTA/Henry Lopulalan
Petugas Bareskrim Polri melepas Polisiline sebagai tanda usainya penyelidikan polisi di tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran di Gedung Kejaksaan Agung, Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Kamis (17/9/2020). Kepala Bareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo memberikan keteangan hasil Puslabfor dan telah memeriksaan 131 saksi serta mengumpulkan data-data, berkesimpulan kebakaran yang terjadi pada Sabtu 22 Agustus terdapat dugaan peristiwa pidana. (WARTAKOTA/Henry Lopulalan) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Teka-teki penyebab kebakaran dahsyat yang terjadi di Gedung Utama Kejaksaan Agung (Kejagung) Republik Indonesia, Jakarta, Sabtu (22/8/2020) bulan lalu menemui titik terang.

Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri mengungkapkan, kebakaran yang terjadi Sabtu malam itu bukanlah kebakaran alami.

Ada dua kemungkinan penyebab kebakaran dahsyat Gedung Utama Kejagung RI: terbakar akibat kelalaian atau terbakar dengan disengaja.

Kesimpulan ini merupakan hasil dari satu bulan penyidikan dan penyelidikan yang dilakukan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri.

Gelar tempat kejadian perkara (TKP) sudah dilakukan sebanyak enam kali dengan menyusuri seluruh bagian gedung enam lantai yang terbakar dan 131 orang saksi mata juga telah diperiksa.

Hasilnya, Puslabfor Mabes Polri menemukan bahwa sumber api berasal dari nyala api terbuka atau open flame.

Baca: Kebakaran Gedung Kejagung Dipastikan Bukan karena Korsleting, Ada Dugaan Unsur Pidana

Api menjalar cepat lantaran adanya akseleran berupa ACP pada lapisan luar gedung Kejagung yang terbakar.

Berita Rekomendasi

Titik awal kebakaran terjadi yakni lantai 6 gedung utama Kejagung RI yang sedang direnovasi. Sehingga, ditemukan pula minyak lobby atau cairan pembersih yang mengandung senyawa hidrokarbon – penyulut api.

Selain itu, kondisi gedung yang disekat menggunakan gypsum, lantai parkit, panel HPL, juga mempercepat terjadinya kebakaran.

Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman mengatakan, terbakarnya Gedung Kejagung RI sudah pernah ia bahas sebelumnya.

Jauh-jauh hari ia mengatakan bahwa kebakaran itu bukan disebabkan korsleting listrik, melainkan ada penyebab lainnya.

"Dan hari ini sudah diumumkan Bareskrim Polri bukan karena korslet, melainkan ada api terbuka," ucap Boyamin Saiman kepada Tribun, Kamis (17/9/2020).

Boyamin kemudian memberikan sebuah analisis sederhana terkait skenario terjadinya kebakaran.

Menurutnya, nyala api terbuka bisa jadi disebabkan sebuah puntung rokok yang dimasukkan ke tempat sampah.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas