Kunjungi Ponpes di NTB, Ini Pesan Khusus Menteri Agama
berpesan kepada para santri Ponpes Qamarul Huda Bagu agar tetap menjaga protokol kesehatan dalam menjalani kegiatan di dalam ponpes.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama Fachrul Razi mengunjungi Pondok Pesantren Qamarul Huda Bagu pimpinan TGB Turmudzi Badarudin, di Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (17/9).
Dalam kesempatan itu, Fachrul Razi menyampaikan pesan khusus untuk pondok pesantren agar dijadikan tempat menempuh ilmu yang tidak hanya mendalami iman dan taqwa, tetapi juga dapat menanamkan nilai 4 pilar kebangsaan.
"Agar dapat terbentuk para calon pemimpin bangsa ini kelak dari pondok pesantren," ujar Fachrul Razi, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (19/9/2020).
Fachrul Razi juga berpesan kepada para santri Ponpes Qamarul Huda Bagu agar tetap menjaga protokol kesehatan dalam menjalani kegiatan di dalam ponpes.
"Agar tercipta lingkungan yang sehat dan produktif mari kita bersama melawan Pandemi Covid-19," imbau Fachrul Razi.
Sementara itu, pimpinan ponpes Qamarul Huda Bagu TGB Tarmudzi menyambut baik kunjungan Fachrul Razi.
Dia juga sepakat dengan yang disampaikan Fachrul bahwa sebaiknya sebagai umat Islam dapat menjalankan 'lita'arafuu' atau supaya kamu saling mengenal satu sama lain, saling menghormati, saling bantu untuk kemaslahatan umat.
Baca: Menteri Agama Minta Penyelenggara Pengajian Ikut Jaga Keamanan Ulama
"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal," kata TGB Tarmudzi.
"Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal," tambahnya.
Dalam kesempatan sama, Ketua Umum DPP Himpunan Pemuda Indonesia Maju (HIMPIM) Dienis Haning Safitri menyampaikan bahwa Indonesia memiliki masyarakat dengan banyak keanekaragaman yang berbeda.
"Salah satunya adalah keanekaragaman masyarakat dengan keyakinan yang berbeda satu sama lain. Maka akan lebih baik kita semua bersatu bersama untuk persatuan Indonesia maju," ujar Dienis.