Menteri Tjahjo: Widyaiswara Harus Adaptif dengan Perubahan di Saat Pandemi
Dalam era globalisasi, tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi informatika menjadi suatu keharusan.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hendra Gunawan
Tantangan terakhir adalah bencana alam maupun nonalam. Indonesia termasuk negara rawan bencana seperti banjir, tanah longsor, kebarakaran hutan, gunung meletus dan bencana alam lainnya.
Saat ini, Indonesia juga tengah berupaya memerangi pandemi Covid-19 yang sangat berpengaruh pada kesehatan dan perekonomian negara.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Kebijakan Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara Lembaga Administrasi Negara (LAN) Muhammad Taufiq menuturkan Widyaiswara diharapkan tidak terjebak rutinitas organisasi namun mampu memaknai agar setiap tindakan dapat memberikan kontribusi besar pada perubahan-perubahan peradaban Indonesia.
Dimana salah satu tantangan peradaban Indonesia adalah radikalisme dan terorisme, dan upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memperkuat rasa nasionalisme bersama.
Di tengah pandemi covid-19, Taufiq juga sependapat bahwa diperlukan pola dan cara baru oleh ASN dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Birokrasi yang ada saat ini harus lincah dalam menghadapi berbagai macam tantangan kebangsaan yang setiap saat mengancam.
Menurutnya, salah satu hal yang aktual dalam konteks ASN adalah perubahan reformasi birokrasi, dimana tidak hanya sekedar reformasi dalam arti administratif namun secara fundamental yang dapat merubah cara kerja, pola pikir dan mentalitas birokrasi.
Maka dari itu peran Widyaiswara sebagai guru bangsa dituntut untuk terus mengembangkan soliditas melalui organisasi profesi ini.
“Kami sangat membutuhkan kawan-kawan Widyaiswara didalam menjabarkan agenda reformasi birokrasi khususnya dalam mengembangkan kompetensi ASN, karena ASN yang unggul adalah ASN yang profesional dan memiliki kompetensi,” pungkasnya.