Jokowi Yakin Proyek Food Estate Ratusan Ribu Hektare Bisa Kurangi Ketergantungan Impor Pangan
Jokowi menyebut proyek food estate ratusan ribu hektare bisa kurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor pangan dari negara lain.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut proyek food estate ratusan ribu hektare bisa kurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor pangan dari negara lain.
Hal tersebut ia sampaikan secara langsung kepada jajarannya dalam gelaran rapat terbatas (ratas) secara virtual pada hari ini, Rabu (23/9/2020).
Jokowi juga menjelaskan, keberadaan proyek ini juga sebagai langkah untuk mencegah terjadinya krisis pangan akibat pandemi.
"(food estate) dalam rangka krisis pangan akibat pandemi Covid-19 yang sudah berkali-kali diperingatkan oleh FAO."
"Ini juga mengantisipasi perubahan iklim, dan mengurangi ketergantungan kita terhadap impor pangan, ini penting," katanya dikutip dari channel YouTube Sekretariat Presiden.
Baca: Presiden Jokowi Minta Proyek Lumbung Pangan Nasional Dikalkulasi Secara Matang
Baca: Masih Sering Bertemu Jokowi, Jusuf Kalla Rupanya Masih Punya Janji
Baca: Jokowi Minta Infrastruktur Berupa Akses Jalan Food Estate Segera Dikerjakan
Baca: Hadapi Krisis Pandemi Covid-19, Jokowi Berencana Perluas Lumbungan Pangan Hingga ke NTT dan Papua
Jokowi saat ini telah menyiapkan dua lokasi di pulau yang berbeda untuk membangun food estate.
Lokasi pertama ada di Kalimantan Tengah (Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau).
Sedangkan lokasi kedua ada di Sumatera Utara (Kabupaten Humbang Hasundutan).
Mantan Wali Kota Solo ini menegaskan, dua lokasi tersebut akan menjadi prioritas utama sebelum food estate dikembangkan di provinsi lainnya.
Rencananya Jokowi juga akan membangun proyek serupa di Papua, Nusa Tenggara Timur, dan Sumatera Selatan.
"Akan kita diskusikan, saat yang 2 ini sudah bisa berjalan," katanya.
Jokowi dalam kesempatan tersebut juga melaporkan, rencana pembangunan food estate di Kalimantan Tengah dan Sumatera Utara menghadapi sejumlah rintangan.
"Terdapat beberapa masalah yang perlu segera diselesaikan, seperti kepemilikan lahan di area food estate, kemudian ini menimbulkan sedikit masalah."
"Saya yakin dan saya minta Menterian ATR/BPN menuntaskan, ini terkait dengan area yang sangat luas," tegasnya.