Jadi Trending Twitter Hari Ini, Berikut 9 Pernyataan Kontroversi Menteri Terawan Soal Covid-19
Terawan Agus Putranto itu memang sering disebut warganet, terutama sejak pandemi virus corona menyerang Indonesia.
Editor: Hasanudin Aco
Ia mengingatkan masyarakat menjaga pola hidup sehat untuk meminimalisir kemungkinan terkena penyakit yang saat itu masih disebut sebagai pneumonia.
''Hasil pengkajian menunjukkan bahwa penyakit ini bukan disebabkan virus influenza dan bukan penyakit pernapasan biasa. Semua pasien di Wuhan telah mendapatkan pelayanan kesehatan. Kita sudah dapat info mereka juga sudah diisolasi dan dilakukan penelusuran atau investigasi untuk mengetahui penyebabnya,'' kata Terawan, Jumat (10/1/2020).
3. Siaga satu
Menkes Terawan berharap masyarakat tetap tenang dalam menyikapi kabar persebaran virus corona yang berasal dari Wuhan, China.
Menurut dia, Kemenkes telah siaga satu dalam mengantisipasi masuknya virus corona ke Tanah Air.
"Saya akan cek semua, termasuk pintu-pintu masuk negara," ucap Terawan, seperti dikutip situs resmi Kemenkes, Jumat (24/1/2020).
"Kita sudah siaga satu ini, enggak ada tidurnya. Jadi tenang, saya bekerja membantu masyarakat untuk tidak usah khawatir," kata Terawan.
4. Klaim dipuji dunia internasional
Menkes Terawan menyebut media asing telah memberikan pujian atas prosedur tetap (protap) Pemerintah Indonesia yang runut dan teratur dalam mengantisipasi virus corona.
Terawan mencontohkan bagaimana negara lain tak sesiap Indonesia dalam mengantisipasi virus corona.
Misalnya Inggris, kata dia, di mana masyarakatnya tidak mengenakan alat pelindung diri (APD).
"Inggris saja di-bully. Kenapa? Karena supirnya saja tidak pakai masker, tidak pakai APD (alat pelindung diri) membawa warga ke tempat militernya itu 200 km lebih, tidak pakai APD. Nah, ini Indonesia lengkap semua, semua memakai keamanan yang baik," kata Terawan, Selasa (4/2/2020).
5. Bantah riset Profesor Harvard
Pada bulan Februari 2020, penelitian dari seorang profesor asal Harvard T.H. Chan School of Public Health Amerika Serikat menyebut Indonesia seharusnya sudah memiliki 5 kasus infeksi virus corona.