Jadi Trending Twitter Hari Ini, Berikut 9 Pernyataan Kontroversi Menteri Terawan Soal Covid-19
Terawan Agus Putranto itu memang sering disebut warganet, terutama sejak pandemi virus corona menyerang Indonesia.
Editor: Hasanudin Aco
Menurut dia, salah satu penyakit yang justru lebih mematikan adalah demam berdarah dengue (DBD).
"Ini yang nyata, yang kita lihat paling mengancam jiwa manusia ini yakni DBD ini. Kita bahas dan bicarakan yang paling mengancam saat ini," ujar Terawan, saat berkunjung ke Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (9/3/2020).
"Bahwa permasalah di Indonesia bukan hanya corona, tapi ada penyakit yang justru lebih mematikan dan lebih berbahaya itu DBD," imbuhnya.
8. Bisa sembuh sendiri
Menkes Terawan juga pernah menyatakan teori soal virus corona. Menurut dia, Covid-19 merupakan penyakit yang akan sembuh sendiri.
"Dan saya merasa sangat berbahagia. Bahwa teorinya benar bahwa memang ini adalah self limiting disease yang akan sembuh sendiri. Penyakit yang akan sembuh sendiri," kata Terawan saat jumpa pers di RSUP Persahabatan, Jakarta Timur, Kamis (12/3/2020).
Hal ini dikatakan Terawan terkait tiga pasien positif Covid-19 di Indonesia yang telah dinyatakan sembuh.
Padahal, faktanya, banyak pasien Covid-19 yang membutuhkan perawatan intensif.
Mereka yang mengidap penyakit penyerta atau komorbid, bahkan berpotensi besar meninggal dunia saat terinfeksi virus corona.
9. Karena tidak disiplin protokol kesehatan
Menkes Terawan mengatakan ketidakdisiplinan penerapan protokol kesehatan menjadi salah satu penyebab meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia.
"Kuncinya cuma satu, kalau kita semua pakai masker dan jaga jarak itu nol kemungkinan untuk kena penularan. Itu dari WHO (World Health Organization)," kata Terawan dalam rapat kerja Komisi IX DPR, Kamis (27/8/2020).
Menurutnya, hal ini juga berlaku dalam meningkatnya kasus positif Covid-19 para tenaga medis.
"Mengenai meningkatnya kasus dan tenaga medis yang kena, ini adalah menyangkut pemutusan penularan dan infeksi dari Covid-19. Kalau sama-sama pakai masker, sudah turun mendekati 1,5 persen. Begitu jaga jarak jadi nol kemungkinan untuk kena," ujarnya.
"Jadi kenapa masih kena ya, pasti karena tidak disiplin. Di situ celahnya," lanjut Terawan.''
Sumber: Tribunnews.com/Kompas.com