Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KSP: Kesaktian Pancasila Jangan Dimaknai Sekedar Peristiwa 1965 Saja

Bukan hanya dimaknai hanya sebatas peristiwa G30SPKI saja. Pancasila harus mewarnai seluruh segi kehidupan kita.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in KSP: Kesaktian Pancasila Jangan Dimaknai Sekedar Peristiwa 1965 Saja
Tangkapan Layar Telekonferensi KSP via Youtube
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meluncurkan layanan konseling psikologi bagi masyarakat ditengah pandemi virus corona (Covid-19) pada Rabu (29/5/2020) 

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Kepala Staf Presiden Moeldoko mengatakan bahwa Kesaktian Pancasila merupakan sebuah peristiwa sejarah yang harus selalu diingatkan kepada generasi muda.

Pernyataan Moeldoko tersebut terkait dengan peringatan Hari Kesaktian Pancasila, yang jatuh pada hari ini, Kamis, (1/10/2020).

"Kesaktian Pancasila, itu memang sebuah peristiwa sejarah yang harus selalu diingatkan kepada generasi muda. Kita jangan sampai melupakan peristiwa sejarah," kata Moeldoko dalam wawancara KSP, Kamis, (1/10/2020).

Menurut mantan Panglima TNI Itu, kesaktian Pancasila harus dimaknai secara lebih luas.

Bukan hanya dimaknai hanya sebatas peristiwa G30/SPKI saja. Pancasila harus mewarnai seluruh segi kehidupan kita.

"Bukan sekadar bicara peristiwa 1965. Kalau dari peristiwa itu pelajaran yang dibangun adalah kewaspadaan. Apapun itu, sebagai sebuah peristiwa yang pernah terjadi kita harus selalu waspada. Jangan sampai nanti kita masuk pada situasi yang sama, tapi modelnya berbeda," katanya.

Baca: Jokowi Pimpin Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila dengan Protokol Kesehatan Ketat

Persitiwa seperti G30S/PKI tersebut menurut Moeldoko harus menjadi ingatan. Namun bukan berarti harus kembali ke belakang. Pemikiran bangsa Indonesia harus tetap maju tanpa melupakan sejarah.

Berita Rekomendasi

"Peristiwa-peristiwa itu harus menjadi ingatan. Kita harus berfikir maju, tetapi tetap tidak boleh melupakan masa lalu. Jangan sekali-sekali kita melupakan sejarah," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas