Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pondok Pesantren di Banyumas Jadi Klaster Covid-19, Ratusan Santri Positif Terinfeksi Virus Corona

Enjang mengatakan, untuk sementara para santri yang positif diisolasi di beberapa lokasi agar tidak menular ke orang-orang yang memiliki risiko tinggi

Editor: Melia Istighfaroh
zoom-in Pondok Pesantren di Banyumas Jadi Klaster Covid-19, Ratusan Santri Positif Terinfeksi Virus Corona
Freepik
Ilustrasi Klaster Baru Covid-19 

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah pondok pesantren (ponpes) di Banyumas, Jawa Tengah menjadi klaster Covid-19, sebanyak 328 santri terkonfirmasi positif terinfeksi Virus Corona.

Juru Bicara Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kabupaten Banyumas Ustadz Enjang Burhanudin Yusuf menyampaikan, sebagian besar santri yang terpapar dalam kondisi sehat.

"Jadi wali santri dan masyarakat tidak perlu resah, karena laporan Dinas Kesehatan (Dinkes) 95 persen dalam kondisi sehat secara fisik," kata Enjang saat konferensi pers di di Pendapa Sipanji Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis (1/10/2020).

Orang tua murid antre mencuci tangan dengan hand sanitizer sebelum masuk kelas saat akan mengambil raport di Yayasan Pendidikan Islam Pondok Pesantren Nurul Iman, Jalan Cibaduyut Raya, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (19/6/2020). Pembagian raport kepada lebih dari 2.000 siswa dari tingkat Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu, Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA) di sekolah ini menerapkan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah guna mencegah penularan virus corona (Covid-19). Biasanya pembagian raport di Pesantren Nurul Iman hanya membutuhkan waktu satu hari, kali ini di tengah pandemi Covid-19 pembagian raport harus dilakukan selama dua minggu karena penerapan protokol kesehatan yang ketat. Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Orang tua murid antre mencuci tangan dengan hand sanitizer sebelum masuk kelas saat akan mengambil raport di Yayasan Pendidikan Islam Pondok Pesantren Nurul Iman, Jalan Cibaduyut Raya, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (19/6/2020). Pembagian raport kepada lebih dari 2.000 siswa dari tingkat Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu, Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA) di sekolah ini menerapkan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah guna mencegah penularan virus corona (Covid-19). Biasanya pembagian raport di Pesantren Nurul Iman hanya membutuhkan waktu satu hari, kali ini di tengah pandemi Covid-19 pembagian raport harus dilakukan selama dua minggu karena penerapan protokol kesehatan yang ketat. Tribun Jabar/Gani Kurniawan (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Tujuannya agar tidak menular ke orang-orang yang memiliki risiko tinggi.

"Kondisi santri (di tempat karantina) baik-baik saja. Wali santri tidak perlu khawatir, karena kami koordinasi terus dengan Pemkab," ujar Enjang.

 

Lebih lanjut, Enjang mengatakan, sejak awal pandemi Covid-19 seluruh ponpes di Banyumas telah berusaha mencegah penyebaran Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Halaman selengkapnya >>>

Berita Rekomendasi
Sumber: TribunnewsWiki
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas