IDI Sebut para Dokter di Daerah Keluhkan Kelangkaan Obat
Wakil Ketua PB IDI, dr. Slamet Budiarto, mengaku kerap menerima laporan sejumlah RS yang mengeluhkan kelangkaan obat.
Penulis: Reza Deni
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) memastikan tak ada keluhan para dokter dalam penanganan pasien Covid-19.
Namun, ada hal khusus yang dipesankan kepada pemerintah dari IDI
Wakil Ketua PB IDI, dr. Slamet Budiarto, mengaku kerap menerima laporan sejumlah RS yang mengeluhkan kelangkaan obat.
"Untuk pemerintah, kami mohon untuk semua logistik yang terkait dengan pengobatan harus tercukupi, termasuk ventilator maupun obat-obatan," ujar Wakil Ketha PB IDI dr Slamet Budiarto dalam dialog publik di kanal Youtube BNPB, Senin (5/10/2020).
Hal itu dikatakan Slamet sebab program pemerintah sekarang yakni menurunkan angka infeksi dan menurunkan angka kematian akibat Covis-19.
Karena itulah, pasokan logistik bakal mempengaruhi kinerja rumah sakit.
"Kalau kami siap, tapi obatnya tidak ada, kan akan mengganggu pelayanan, kami ingin semuanya sudah ada. Paling (keluhannya) obatnya kosong, hanya itu saja yang terkait medis," lanjutnya.
Baca: Data IDI 3 Oktober 2020, Ada 130 Dokter, 9 Dokter Gigi, dan 72 Perawat Meninggal karena Covid-19
Dengan kondisi saat ini, Slamet memastikan pasien Covid-19 akan tetap ditangani para dokter.
Para dokter bekerja sesuai dengan pedoman Kementerian Kesehatan, mendiagnosis suspek, probabel, dan semuanya berpedoman pada aturan Kemenkes.
"Kami sudah memakai SOP sesuai sumpah dan kode etik kedokteran, semangatnya masih tinggi, kalau bisa penderita ini harus turun, yang masuk ke RS," ungkap Slamet.
Namun, Slamet mengatakan pemerintah dan masyarakat tetap harus memenuhi tugasnya untuk ikut menurunkan angka infeksi dan kematian.
Baca: 85 Persen Layanan Posyandu Turun di Masa Pandemi, IDI Sebut Kesehatan 25 Juta Balita Terancam
"Kami tenaga medis akan tetap semangat melayani. Tapi pemerintah, masyarakat dari semua lapisan harus bersama berupaya menurunkan angka penularan dan kematian, sambil menunggu vaksin yang diharapkan sudah ada akhir tahun ini atau awal tahun depan,” katanya.
"Harapan kami untuk masyarakat, yaitu kesadaran akan 3M, memakai masker, cuci tangan, jaga jarak, itu nomor satu," pungkas Slamet
Catatan Redaksi:
Bersama-kita lawan virus corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin) Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).