Kisah Prajurit TNI Patungan Uang Bantu Bayi Berusia Satu Hari yang Alami Sesak Napas di Ngada
Lorenso dan Refli menceritakan awal mula aksi solidaritas yang mereka lakukan bersama 41 prajurit lain.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua Prajurit Pembina Desa (Prabinsa) Kodim 1625 Ngada, Prada Ildefonsus Lorenzo Radja dan Prada Reflianus Benediktus Raga membantu satu keluarga yang tak memiliki uang untuk biaya perawatan bayi yang baru saja dilahirkan.
Selain Lorenso dan Refli, Dandim 1625/Ngada Letkol Czi Luqman Nur Hakim turut serta menyambangi Markas Besar Tribun Network di Palmerah, Jakarta, Selasa (6/10/2020).
Kedatangan mereka diterima GM Content Tribunnews Network, Yulis Sulistyawan.
Baca: Letnan Jenderal TNI (Purn) Terawan Agus Putranto yang Saya Kenal
Dalam wawancara eksklusif itu, Lorenso dan Refli menceritakan awal mula aksi solidaritas yang mereka lakukan bersama 41 prajurit lain.
Terutama untuk urunan membantu satu keluarga yang sedang kesulitan, untuk membiayai perawatan seorang bayi di Rumah Sakit Umum Daerah Bejawa, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Pada saat itu, Selasa 22 September, saya bersama 41 orang sedang melaksanakan tes swab di Rumah Sakit Umum Daerah Bejawa. Setelah melaksanakan tes swab, beberapa teman saya ada yang cari makan dan minum. Kebetulan Lorenzo ada di belakang saya," tutur Refli kepada Tribun Network, Rabu (7/10/2020).
Baca: Panglima TNI Terharu Dapat Kejutan dari Kapolri di HUT Ke-75 TNI
Refli melihat ada mobil ambulance yang berhenti tepat di depan ruang Unit Gawat Darurat (UGD).
Perawat terlihat tergesa-gesa membawa seorang bayi dari ambulance tersebut ke dalam ruang UGD.
"Diikuti oleh seorang pria, yang ternyata ayah dari bayi tersebut," tutur Refli.
Sekira 30 menit kemudian, ayah dari bayi itu ke luar dari ruang UGD.
Ia terlihat mondar-mandir, seperti orang kebingungan.
Refli, secara spontan, menghampiri pria tersebut.
Baca: HUT ke-75 TNI, Anggota Komisi I Nilai Perlu Modernisasi SDM dan Alutsista
"Saya merasa penasaran, bapak ini kenapa. Saya dekati, saya tanya Ada apa pak?. Dia jawab, Saya sedang butuh uang komandan. Katanya untuk biaya perawatan anaknya yang dirawat," ujarnya.
Refli yang merasa empati dengan pria itu, langsung memanggil sejumlah temannya.
Ia menginisiasi agar rekan-rekannya mau urunan demi membantu ayah dari bayi yang sedang dirawat dan mengalami sesak napas.
"Saya kemudian panggil teman saya, supaya urunan bantu bapak ini. Tidak sempat tanya juga punya BPJS atau tidak. Dia dari Manggarai kira-kira jaraknya 50 kilometer dari lokasi. Saya bersama Henzo kumpulkan uang dari teman-teman yang 41 orang itu," kata dia.
Sementara Lorenzo atau akrab disapa Henzo, menuturkan, ia langsung mengkoordinasikan agar rekan-rekannya mau membantu ayah dari bayi itu dengan urunan.
"Saat itu ada yang lagi di warung, ada yang lagi ngopi, kalian punya uang berapa kasih dulu. Akhirnya urunan, ada yang di kantongnya punya Rp 10 ribu, Rp 20 ribu. Akhirnya kita kumpulkan itu semua, yang terkumpul jumlahnya cukup besar," ujar Henzo.
Menurut Henzo, sejumlah rekannya yang berada di situ juga merasa kasihan.
Akhirnya tergerak hatinya untuk membantu sesama.
"Uang yang kami pegang memang seadanya dan kami ikhlaskan untuk membantu," ucapnya.
"Waktu itu uang saya Rp 54 ribu. Ada yang pegang Rp 100 ribu. Jadi memang uang yang seadanya di kantong. Terkumpul Rp 1.710.000. Waktu itu juga ada pelatih kami yang kami mintai," sambungnya.
Akhirnya Henzo menyerahkan uang yang terkumpul itu kepada ayah yang sedang mengalami kesulitan untuk membayar biaya perawatan.
"Dia sangat berterimakasih sekali. Akhirnya kesulitannya bisa terbantu," ucap Henzo.
Video yang merekam aksi Refli, Henzo, dan rekan-rekan lainnya melakukan iuran beredar viral di media sosial. Video diunggah akun Twitter @kondekturbus_.
Hari Rabu (7/10/2020), video itu disukai oleh 18.700 orang, di-retweet 6.800, dan dikomentari 669.