Mata Najwa Bukan yang Pertama, Inilah 4 Talkshow yang Mewawancarai Kursi Kosong
Berikut Tribunnews.com rangkumkan sejumlah gelar wicara (talkshow) yang pernah melakukan wawancara terhadap kursi kosong.
Penulis: Fitriana Andriyani
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNAMBON.COM - Nama Najwa Shihab dan program gelar wicara Mata Najwa yang dipandunya tengah menjadi sorotan.
Sorotan itu diberikan tak lain atas aksinya mewawancarai kursi kosong dengan deretan pertanyaan yang mestinya diajukan kepada Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Terawan Agus Putranto.
Mulanya, Najwa Shihab berhasil membuat masyarakat berdecak kagum atas sindiran yang cerdas dan pedas terhadap Menkes Terawan.
Namun, aksi tersebut rupanya juga menuai respons negatif.
Baca: FAKTA Relawan Jokowi Laporkan Najwa Shihab, Dinilai Rendahkan Jokowi hingga Tanggapan Nana
Baca: 6 Tokoh Ini Bela Najwa Shihab yang Dipolisikan karena Wawancara Kursi Kosong, dr Tirta Pasang Badan
Mengutip Kompas.com, Ketua Relawan Jokowi Bersatu, Silvia Dewi Soembarto berniat melaporkan Najwa Shihab ke Polda Metro Jaya.
"Saya melaporkan Najwa Shihab atas wawancara kursi kosong," ujar Silvia saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (6/10/2020).
Silvia menilai wawancara kursi kosong oleh Najwa Shihab itu dianggap merendahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui orang yang membantunya hingga tuduhan cyber bullying.
Mengetahui adanya pelaporan terhadap dirinya, Najawa Shihab menyampaikan pembelaan melalui akun Instagramnya.
Najwa Shihab mengaku wawancara kursi kosong itu dilakukan lantaran Menkes Terawan tak kunjung muncul ke publik untuk memberikan pernyataan terkait penanganan Covid-19 di Indonesia.
Ia tak menampik bahwa wawancara kursi kosong belum pernah terjadi sebelumnya di dunia jusnalistik Indonesia.
Namun, metode ini sudah lazim digunakan oleh media di Amerika dan Inggris.
"Sependek ingatan saya, treatment 'kursi kosong' ini belum pernah dilakukan di Indonesia, tapi lazim di negara yang punya sejarah kemerdekaan pers cukup panjang," tulis Najwa Shihab.
Najwa Shihab kemudian menyebutkan berbagai jurnalis dan media berita yang pernah melakukan wawancara kursi kosong.
Berikut Tribunnews.com rangkumkan sejumlah gelar wicara (talkshow) yang pernah melakukan wawancara terhadap kursi kosong.
Baca: Dipolisikan Relawan Jokowi, Ini Niat Najwa Shihab Buat Tayangan Wawancara Kursi Kosong
Baca: Siapa Silvia Devi Soembarto? Ketua Relawan Jokowi yang Laporkan Najwa Shihab, Sempat Nyaleg NasDem
1. Lawrence O'Donnell dalam program Last Word
Maret 2012 silam, talkshow Last Word yang dipandu oleh Lawrence O'Donnell dijadwalkan membahas kasus penembakan seorang remaja Afrika-Amerika, Trayvon Martin oleh George Zimmerman.
Program yang tayang di MSNBC tersebut menghadirkan pengacara George Zimmerman, Craig Sonner, mengutip Hollywoodreporter.com.
Namun, saat program berlangsung, Craig Sonner memutuskan untuk walk out.
Alih-alih menghentikan program gelar wicaranya, Lawrence O'Donnell justru tetap melanjutkan dengan mewawancarai kursi kosong.
Aksi Lawrence O'Donnell lantas menjadi fenomena yang baru di dunia jurnalistik.
2. Piers Morgan dari CNN
Pembawa acara Piers Morgan yang memandu program Piers Morgan Tonight di CNN juga pernah mewawancarai kursi kosong, pada Senin (20/8/2012) malam.
Piers Morgan mencecar kursi kosong dengan pertanyaan yang mestinya diajukan pada Anggota Kongres Missouri, Todd Akin.
Todd Akin dihadirkan dalam talkshow tersebut terkait pernyataannya yang kontroversial tentang 'legitimate rape' atau pemerkosaan yang sah.
Ia mengatakan bahwa 'pemerkosaan yang sah' jarang mengakibatkan kehamilan.
Namun, Todd Akin membatalkan janjinya untuk datang di program tersebut.
Alih-alih mencari narasumber lain, Piers Morgan Tonight yang tayang di CNN itu justru memilih mewawancarai kursi kosong.
"Anggota Kongres, Anda memiliki undangan terbuka untuk bergabung dengan saya di kursi itu kapan pun Anda mau."
"Jika kau tidak menepati janjimu untuk tampil di acara itu, maka kaulah yang akan kami sebut di Inggris sebagai orang tolol kecil yang berani," kata Piers Morgan kepada kursi kosong, mengutip CNN.
3. Kay Burley dari Sky News
Ketua Partai Konservatif James Cleverly gagal dihadirkan, Kay Burley dari Sky News akhirnya mewawancarai kursi kosong.
Pihak Sky News memastikan pihaknya telah membuat janji dengan James Clevery untuk diwawancarai.
Namun, pihak James Clevery menklaim bahwa Sky News belum memesannya dan pada jadwal yang sama sang politisi tengah menjadi tamu di Talk Radio.
"Benar-benar salah untuk mengatakan dia menghindari wawancara dengan cara, bentuk atau bentuk apa pun," kata seorang sumber dari pihak James Clevery, menutip Independent.co.uk.
Dalam tayangannya, Kay Burley menyampaikan sindiran bahwa james Clevery sengaja menghindarinya.
“Ada kursi kosong di sini. Itu seharusnya diisi oleh ketua partai Konservatif."
"Di mana dia? Dia mungkin berjarak 15 kaki dari tempat saya berdiri saat ini. Saya telah menemuinya selama istirahat."
"Dia bilang dia tidak akan datang dan berbicara dengan kita hari ini, meskipun mereka mengatakan akan berbicara dengan kita," kata Burley.
Adapun kehadiran James Cleverly dalam program itu dibutuhkan untuk ditanyai tentang serangkaian kecelakaan dan kontroversi yang membayangi hari pertama kampanye resmi Konservatif untuk pemilihan umum 12 Desember 2019.
4. Andrew Neil dari BBC
Pembawa Acara Andrew Neil dalam program Andrew Neil Interviews mewawancarai kursi kosong sebagai representasi Predana Menteri Inggris Boris Johnson.
Wawancara itu dilakukan menjelang pemilu Inggris 12 Desember 2019.
Andrew Neil sejauh itu telah mewawancarai semua pimpinan partai, kecuali Boris Johnson.
"Kami telah meminta dia selama berminggu-minggu sekarang untuk memberi kami tanggal, waktu, tempat. Sampai sekarang, belum ada yang datang," kata Neil mengutip Standard.co.uk.
Boris Johnson diwawancarai oleh wartawan BBC Andrew Marr pada hari Minggu, dan ditanya mengapa dia tidak setuju untuk duduk dengan Mr Neil menjelang pemilihan.
Johnson membantah menghindari pengawasan, mengatakan dia telah mengambil bagian dalam debat, wawancara, dan telepon.
Menanggapi itu, Neil menyadari bahwa tak ada pembawa acara yang bisa memaksa politisi untuk diwawancarai, tetapi itu sudah menjadi bagian penting dalam liputan pemilihan prime-time BBC selama beberapa dekade.
Maka dari itu, wawancara kursi kosong menjadi solujsi yang dipilih.
"Kami melakukannya, atas nama Anda, untuk memeriksa dan meminta pertanggungjawaban mereka yang akan memerintah kami. Itulah demokrasi," kata Neil.
(Tribunnews.com/Fitriana Andriyani)