OPM Bertanggungjawab Atas Penembakan Anggota TGPF: Kami Menolak Tim Investigasi Bentukan Mahfud MD
Sebby mengatakan jika ingin mencari fakta, harus dari tim independen yaitu PBB, Komnas HAM, LSM HAM dan Gereja.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribun Network di Papua, Banjir Ambarita
TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Juru Bicara OPM Sebby Sambon mengklaim bertanggung jawab atas penembakan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) di Kabupaten Intan Jaya, Papua.
"TPNPB bertanggung jawab, itu keputusan kami dan tuntutan bahwa kami menolak tim investigasi bentukan Menkopolhukam Mahfud MD," kata Sebby melalui pesan elektroniknya.
Sebby mengatakan jika ingin mencari fakta, harus dari tim independen.
"Kami minta tim independen yang harus investigasi yaitu PBB, Komnas HAM, LSM HAM dan Gereja," tegas Sebby.
Kodap VIII Intan Jaga dibawah Komando wakil Panglima Sabinus Waker, dan semua komandan-komandan Batalion.
"Semua kerja sama untuk lakukan perang revolusi tahapan," ujarnya.
Sebelumnya Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali melakukan penyerangan.
Kali ini menyasar rombongan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) penembakan Pendeta Yeremias Zanambani.
Penyerangan KKB ini dilakukan usai TGPF melakukan olah TKP penembakan Pendeta Yeremias Zanambani di Kampung Bomba, Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua.
Baca: Bambang dan Sertu Faisal, Dua Anggota TGPF yang Tertembak di Intan Jaya Diterbangkan ke Jakarta
Saat perjalanan ke ke Sugapa, Ibu Kota Kabupaten Intan Jaya rombongan TGPF diadang oleh KKB dan melakukan penyerangan.
"Pengadangan rombongan TGPF oleh KKB terjadi pada Jumat 9 Oktober 2020 pukul 15.30 WIT, di daerah Kampung Mamba Bawah, Distrik Hitadipa," kata Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III, Kolonel Czi IGN Suriastawa dalam keterangan tertulisnya, Jumat (9/10/2020).
Akibat penyerangan tersebut anggota TGPF Bambang Purwoko, serta Sertu Faisal, anggota Satgas Apter Hitadipa menjadi korban.
Bambang yang merupakan Dosen UGM tertembak di bagian pergelangan kaki kiri dan pergelangan tangan kiri.
Sementara Sertu Faisal mendapat terluka tembak di bagian pinggang.
Saat ini, kedua korban sudah berada di UPTD RSUD Sugapa guna mendapat tindakan medis.
"Pukul 16.40 WIT, korban tiba di UPTD RSUD Sugapa untuk tindakan medis," ujar Suriastawa.
Baca: Seorang Anggota TGPF Intan Jaya dan Personel Militer Dikabarkan Tertembak KKSB di Intan Jaya
Dievakuasi ke Jakarta
Sementara itu dua anggota Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang tertembak di Intan Jaya saat melakukan investigasi terkait penembakan pendeta Yeremia, hari ini Sabtu (10/10/2020) dievakuasi ke Jakarta menggunakan pesawat Boeing 737 TNI-AU.
Anggota TGPF Bambang Purwoko diberondong tembakan saat bergerak dari lokasi investigasi menuju Sugapa ibu kota Intan Jaya.
Selain Bambang Purwoko yang merupakan dosen UGM, dalam kejadian itu satu prajurit TNI atas nama Sertu Faisal Akbar terluka akibat tertembak.
"Bambang dan Sertu Faisal dievakuasi menuju Jakarta," kata Asops Kaskogabwilhan III Brigjen TNI Suswatyo.
Korban penembakan dievakuasi dari Sugapa menuju Timika dan selanjutnya ke Jakarta.
Bambang Purwoko tertembak di pergelangan kaki kiri. Sedangkan Sertu Fausal mengalami luka tembak di pinggang.
Prada Ginanjar Satgas 400/BS mengalami rekoset tembakan di tangan kiri. Namun sudah kembali bertugas.
Ada 17 anggota TGPF yang melakukan pengumpulan data ke Intan Jaya terkait penembakan pendeta yang terjadi September lalu. (Tribunnews/ Kompas TV)