Demo Hari Ini Terjadi di Jakarta hingga Kampung Jokowi, Selasa Besok Giliran FPI
Demonstrasi menolak Undang-Undang (UU) Cipta Kerja masih terjadi di sejumlah daerah, Senin (12/10/2020).
Penulis: Daryono
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Demonstrasi menolak Undang-Undang (UU) Cipta Kerja masih terjadi di sejumlah daerah, Senin (12/10/2020).
Mulai dari Jakarta hingga di Solo, Jawa Tengah yang merupakan kampung halaman Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Tidak hanya hari ini, sejumlah elemen masyarakat juga akan menggelar demonstrasi pada Selasa hari ini.
Baca juga: Buruh Tagih Draf Asli UU Cipta Kerja ke Pemerintah
Warga diimbau menghindari kawasan Istana Jakarta mengantisipasi unjuk rasa hari ini.
Berikut rangkuman aksi demonstrasi di berbagai daerah yang dihimpun Tribunnews.com:
1. Jakarta
Di Jakarta, massa aksi dari Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) menggelar unjuk rasa di kawasan Patung Kuda menuju Taman Pandang, depan Istana Negara, Jakarta Pusat.
Dalam aksi hari ini, peserta unjuk rasa diperkirakan mencapai 1.000 orang.
KSBSI akan menggelar aksi hingga 16 Oktober mendatang.
Baca juga: Mabes Polri Terima Ketum PWI Pusat, Argo Yuwono: Wartawan Peliput Demo Bakal Diberi Rompi
Presiden KSBSI, Elly Rosita Silaban mengatakan demo yang dilangsungkan pihaknya pada Senin (12/10/2020) ini merupakan upaya mereka menuntut keadilan kepada pemerintah pusat.
Pasalnya kata dia, meski KSBSI diundang dalam rapat pembahasan rancangan Omnibus Law Undang - Undang Cipta Kerja, tapi ia mendapati 80 persen isinya tidak mempertimbangkan aspirasi yang diutarakan pihaknya.
Sehingga KSBSI merasa dibohongi.
"Ada 80 persen yang kita dapati ternyata di dalamnya tidak ada. Intinya yang kami perjuangkan hilang. Makanya kami merasa dibohongi pemerintah," ungkap Elly dalam aksi unjuk rasa di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin.
2. Bima, NTB
Di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, mahasiswa menggelar demonstrasi di gedung DPRD setempat.
Aksi demonstrasi itu berlangsung ricuh.
Dikutip dari Kompas.com, mahasiswa melempari petugas dengan batu hingga merusak gerbang pintu masuk utama Gedung DPRD.
Kericuhan berawal saat para pengunjuk rasa berusaha merangsek masuk ke halaman kantor DPRD.
Massa berhasil merubuhkan pagar besi meski mendapat penjagaan ketat aparat kepolisian.
Massa juga melempari petugas dengan batu dan botol air mineral.
Baca juga: Kapolda dan Gubernur NTB Temui Buruh, Minta Demo Tak Rusuh
Polisi mengamankan belasan mahasiswa yang diduga sebagai provokator.
Beberapa orang di antaranya tampak digelandang masuk ke kantor polisi.
Hingga pukul 12.00 WITA, massa masih berkumpul di depan kantor DPRD.
Mereka belum membubarkan diri meski sudah dihalau aparat keamanan.
Meski sudah ditemui beberapa wakil dari anggota DPRD, massa tampak masih menyampaikan orasi mengenai penolakan Omnibus Law.
Mereka menyerukan sejumlah tuntutan ke anggota DPR dan pemerintah terkait penolakan terhadap UU Cipta kerja yang telah disahkan DPR RI.
"Hari ini kami turun ke jalan, kami mahasiswa menolak secara tegas atas pengesahan UU Cipta Kerja," ujar salah seorang mahasiswa.
3. Solo
Di Solo, kampung Jokowi, aksi demonstrasi juga masih terjadi.
Aksi demonstrasi dilakukan di kawasan Balai Kota Solo oleh ratusan mahasiswa yang berasal dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Himpunan Mahasiswa Islam dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI).
Koordinator aksi dari IMM, Abdul Malik mengatakan, ada empat tuntutan yang diserukan dalam aksi, di antaranya tolak Omnibus Law, mengecam represivitas aparat kepolisian dan meminta jaminan kesejahteraan buruh.
"Satu narasi besar yang kemudian ingin kita angkat di sini terlepas dari tuntutan, kita ingin mengangkat mahasiswa melakukan aksi menyampaikan aspirasi dari masyarakat itu tidak melulu tentang rusuh," kata dia sebagaimana diberitakan Kompas.com.
"Bahwa kita bisa damai. Karena hari ini mahasiswa diserang, padahal kalau dilihat detail bukan melulu mahasiswa yang membuat rusuh," sambungnya.
Baca juga: Kapolda Metro Jaya: 29 Personel Polri dan 3 Anggota TNI Terluka Saat Amankan Demo UU Cipta Kerja
Sebelum aksi demonstrasi berlangsung, polisi menangkap menangkap 73 pelajar yang diduga ingin ikut dalam demonstrasi.
Penangkapan dilakukan untuk mengantisipasi adanya massa gelap dalam unjuk rasa tersebut.
Kapolresta Solo, Kombes Ade Safri Simanjuntak mengatakan, puluhan pelajar yang ditangkap masih duduk di kelas 1 dan kelas 2 sekolah menengah atas (SMA).
"Karena sudah ada imbauan kepala dinas provinsi maupun kota Solo untuk meminta pelajar untuk tidak ikut aksi ini," kata Ade Safri Simanjuntak di sela-sela mengamankan aksi.
5. Sukabumi
Ratusan mahasiswa dari berbagai Universitas dan perhimpunan kembali mengelar aksi unjuk rasa didepan Balai Kota dan DPRD Kota Sukabumi.
Dirangkum dari TribunJabar.id, sebelum bergerak ke Balai Kota Sukabumi dan DPRD Kota Sukabumi, ratusan mahasiswa mulai berkumpul sekitar pukul 10.00 WIB, Senin (12/10/2020).
Sekitar pukul 11.30 WIB, mahasiswa mulai bergerak ke arah Balai Kota Sukbumi.
Setibanya di Balai Kota, Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi dan Kapolres Sukabumi Kota AKBP Sumarni menyambut kedatangan mahasiswa.
"Dalam aksi sebelumnya bahwa wali kota telah sepakat akan menyelesaikan judisial review, namun hingga saat ini belum juga selesai," kata seseorang mahasiswa dalam pengeras suara didepan Balai Kota.
Baca juga: Hindari Klaster Demo UU Cipta Kerja, 1000 Personel Polisi Jalani Rapid Test
Sementara itu, Wali Kota Sukabumi Acmad Fahmi mengatakan, pihaknya masih melakukan judicial review dan belum selesai, hasil kajian sementara itu diserahkan pada mahasiswa.
"judicial review tersebut masih dilakukan, dan belum selesai, namun untuk menyakinkan rekan-rekan mahasiwa kita akan sampaikan," katanya dikutip dari TribunJabar.id.
6. Makassar
Di Kota Makassar, ratusan mahasiswa kembali berunjukrasa di bawah Fly Over, perempatan Jl Urip Sumoharjo-AP Pettarani, Makassar, Senin (12/10/2020) siang.
Berdasarkan pantauan lapangan jurnalis TribunMakassar.com, aksi yang mengusung tema, 'Kita Menggugat Omnibus Law' itu merupakan gabungan dari sejumlah aliansi atau organisasi buruh.
Dengan menggunakan truk kontainer sebagai panggung orasi, pengunjukrasa menolak pengesahan RUU Omnibus Law menjadi Undang-undang.
Akibat unjukrasa itu, kemacetan panjang pun tidak terhindarkan dari arah DPRD Sulsel ke arah Jalan Perintis Kemerdekaan.
Baca juga: Mahfud MD Yakin Ada Aktor Intelektual di Balik Rusuh Demo UU Cipta Kerja : Sudah Terorganisir
Begitu juga dari arah Jalan AP Pettarani, juga terlihat antrian panjang kendaraan.
Dalam lembaran pernyataan sikapnya, pengunjukrasa menuntut dua poin utama, yaitu:
1.Mendesak presiden (Joko Widodo) untuk membuat Perpu pembatalan RUU Cipta Kerja.
2. Mendedak Gubernur Sulawesi Selatan (Nurdin Abdullah) untuk membuat pernyataan penolakan terhadap UU Cipta Kerja minimal sama dengan gubernur yang konsen terhadap aspirasi rakyatnya.
7. FPI gelar demonstrasi Selasa besok
FPI gelar demonstrasi Selasa besok
Front Pembela Islam (FPI) akan menggelar demonstrasi pada Selasa besok.
Rencananya, demonstrasi akan dilakukan di kawasan Monumen Nasional (Monas) hingga depan Istana Negara.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto mengaku sudah menerima surat pemberitahuan unjuk rasa dari FPI.
Baca juga: Videotron Depan Kantor Gubernur Sulsel Dibakar saat Demo, Polisi Kejar Pelaku Berbekal Rekaman Video
Rencananya, unjuk rasa akan digelar Selasa (13/10/2020).
"Kami sudah terima suratnya. Tapi detail jumlah massa kami belum tahu," ujar Heru ditemui di depan Gedung Sapta Pesona, Gambir, Jakarta Pusat pada Senin (12/10/2020).
(Tribunnews.com/Daryono) (Sumber: Tribunnews.com/Danang Triatmojo/Endra Setiawan), Kompas.com/Kontributor Solo, Labib Zamani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.