Banyak Anak Sekolah Ditangkap Saat Ikut Aksi Unjuk Rasa, KPAI Minta Aparat Hindari Praktik Kekerasan
KPAI meminta agar aparat yang menangkap anak sekolah yang mengikuti unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja menghindari praktik kekerasan.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
Beberapa di antaranya, Pejabat Sementara (Pjs) Wali Kota Depok, Dedi Supandi dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan Riza Fahlevi.
Keduanya sempat mengatakan kepada awak media, akan memberikan sanksi hukuman berupa drop out (DO) atau dikeluarkan dari sekolah.
Baca juga: KPAI Minta Orang Tua Sabar Dampingi Anak Dalam Pembelajaran Jarak Jauh
Hal itu jika ada pelajar yang ikut aksi unjuk rasa terkait penolakan UU Omnibus Law, apalagi anarkistis.
Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listiyarti pun menyayangkan sikap kedua pejabat daerah tersebut.
"KPAI menyayangkan narasi Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan yang dimuat salah satu media yang mengancam anak-anak peserta aksi untuk dikeluarkan dari sekolah."
"Dan sebagai gantinya mengikuti pendidikan kesetaraan atau paket C dan diminta sekolah di pinggiran Sumatera Selatan."
"Artinya ada ancaman hak atas pendidikan formal terutama di sekolah negeri," kata Retno Listiyarti pada Rabu (14/10/2020) malam, dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: KPAI Ungkap Bocah Dibayar Rp 5.000 Saat Demo UU Cipta Kerja
Retno mengatakan, anak-anak yang mengikuti demo tidak seharusnya diancam sanksi atau dihukum oleh pemerintah daerah.
Sebab, hak atas pendidikan anak-anak tersebut tetap harus dipenuhi pemerintah daerah dan Negara wajib memenuhinya sesuai dengan amanat Konstitusi RI.
Kendati demikian, pihaknya memahami Dinas Pendidikan yang mengeluarkan larangan demo bagi para pelajar bermaksud baik.
Baca juga: KPAI Bakal Gelar Sidang Pleno Bahas Keterlibatan Anak-anak Dalam Demonstrasi
Yaitu mencegah anak menjadi korban jika demo berlangsung ricuh sementara mereka berada dalam kerumunan massa.
Retno menyebut, niat baik tersebut tentu perlu diapresiasi, namun bentuknya seharusnya imbauan kepada seluruh guru.
"Guru bisa diimbau untuk berkoordinasi dengan para orangtua peserta didiknya agar bisa bekerjasama."
"Memberikan pengertian anak-anaknya tentang potensi bahaya ketika anak-anak mengikuti aksi demo," kata Retno.
(Tribunnews.com/Maliana, Kompas.com/Sania Mashabi/Wahyu Adityo Prodjo)