Peringati Hari Cuci Tangan Sedunia, Kemenkes: Cara Sederhana Tapi Efektif Putus Penyebaran Covid-19
Kemenkes mendengungkan kampanye nasional Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di hari Cuci Tangan Sedunia yang diperingati setiap 15 Oktober.
Editor: Adi Suhendi
CTPS, lanjut Pritasari, merupakan pilar kedua dari sanitasi total berbasis masyarakat yang mencakup lima pilar perilaku higienis sanitasi.
"Pertama stop buang air besar sembarangan, kedua cuci tangan pakai sabun, ketiga pengamanan air minum dan makanan rumah tangga, keempat pengelolaan sampah rumah tangga, dan kelima pengelolaan limbah cair rumah tangga," jelas dia.
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) telah ditetapkan sebagai strategi nasional pembangunan sanitasi yang diperkuat dengan peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 3 tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.
Peraturan tersebut merupakan pendekatan untuk mengubah perilaku higienis dan saniter melalui pemberdayaan masyarakat.
Berdasarkan data Riskesdas 2018, hanya setengah dari populasi masyarakat Indonesia, di atas usia 10 tahun, yang mempraktikkan perilaku cuci tangan yang benar.
Kesenjangan antar provinsi sangat lebar, bahkan di DKI Jakarta yang menjadi salah satu episentrum wabah Covid-19, ketersediaan akses CTPS hanya sebesar 73 persen.
"Namun akses ke fasilitas CTPS ini hanya berguna jika disertai perilaku cuci tangan pakai sabun. Yaitu ketika orang mencuci tangan menggunakan sabun secara teratur di semua waktu kritis, dan mengikuti cara mencuci tangan yang benar," ujar Pritasari.
Berbagai kegiatan promosi kesehatan untuk mewujudkan terjadinya perubahan perilaku hidup bersih dan sehat, termasuk CTPS telah dilaksanakan oleh Kemenkes.
Baca juga: Istri Pasien Covid-19 Lumuri Kotoran Manusia ke Tenaga Medis di Surabaya, Kini Pelaku jadi Tersangka
Promosi perilaku hidup sehat melalui CTPS ini dilakukan di sekolah, tempat kerja, tempat perdagangan, tempat wisata, sarana transportasi, dan juga tempat-tempat umum lainnya.
Pelaksanaan kampanye nasional CTPS dilaksanakan serentak mulai tanggal 7 Oktober sampai dengan 6 November 2020.
Kampanye ini didukung melalui surat telegram Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kepada Pemerintah Daerah serta iklan layanan masyarakat yang dipromosikan melalui berbagai media, termasuk media sosial.
"Slogan ayo cuci tangan pakai sabun dalam kampanye nasional jangan kendor, serta tagar #TanganBersihUntukSemua merupakan pesan singkat yang disampaikan untuk mengajak masyarakat berdisiplin dan mematuhi pesan kampanye nasional untuk melakukan cuci tangan pakai sabun," kata Pritasari.
Ajak Pusat dan Daerah Buat Regulasi Pendukung Kampanye CTPS
Perwujudan perilaku CTPS tidak mungkin tercipta tanpa adanya regulasi dan suasana yang mendukung.
Atas dasar itu, Pritasari mengajak para pemangku kepentingan, baik Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah untuk menyerukan aksi yang sama.