Wiku Sebut Prioritas Vaksinasi Covid-19 adalah Orang Sehat yang Berisiko Tinggi, Ini Penjelasannya
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menjelaskan soal vaksinasi dan imunisasi.
Penulis: Nuryanti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menjelaskan soal vaksinasi dan imunisasi.
Ia menyampaikan, vaksinasi adalah proses memasukkan vaksin ke dalam tubuh, dapat melalui suntik atau tetes.
Setelah proses itu, tubuh bereaksi membentuk imunitas atau antibodi.
Sehingga, bisa melawan saat tertular virus corona (Covid-19).
Sedangkan, imunisasi adalah proses ketika tubuh dapat memunculkan kekebalan tubuh karena terbentuknya antibodi terhadap imun yang dituju.
Baca juga: Achmad Yurianto Ingatkan Masyarakat Tetap Jalankan Protokol 3M Meski Ada Vaksin Covid-19
Baca juga: Indonesia dan Inggris Berkolaborasi di Bidang Pendidikan dan Riset Vaksin Covid-19
Baca juga: MUI Beberkan Tiga Hal Penting dalam Proses Sertifikasi Halal Vaksin Covid-19
Adapun yang mendapat vaksinasi adalah orang sehat yang berisiko tinggi seperti dokter, tenaga kesehatan, perawat yang setiap hari berinteraksi dengan pasien Covid-19.
Selain itu, kelompok yang memberikan pelayanan publik yang memiliki risiko bersentuhan dengan banyak orang.
Terkait skema penyebaran vaksin, Wiku menjelaskan akan menentukan prioritas.
Sebab, stok vaksin Covid-19 tidak datang dalam jumlah yang komplet.
Produksi vaksin bertahap, jadi pemberiannya pun dilakukan berdasarkan prioritas.
"Nanti ada pertimbangan tersendiri apakah diberikan pada orang yang berisiko tinggi dan juga diberikan ke daerah," jelas Wiku Adisasmito, dikutip dari Covid19.go.id, Senin (19/10/2020).
Baca juga: Masyarakat Diimbau Selalu Terapkan 3M Sembari Tunggu Vaksin Covid-19
Baca juga: Jokowi Minta Pemberian Vaksin Covid-19 Disiapkan Matang dan Hati-hati: Terutama Komunikasi Publiknya
Baca juga: Tahap Awal, Indonesia Beri Vaksin Covid-19 untuk 9,1 Juta orang
Bio Farma Siap Produksi 17 juta Vaksin Sinovac Per Bulan
Corporate Secretary PT Bio Farma (Persero), Bambang Heriyanto mengatakan, pihaknya mampu memproduksi vaksin Covid-19 dengan kapasitas 250 juta dosis secara bertahap.
Bambang menjelaskan pihaknya telah melakukan beberapa persiapan sebelum produksi vaksin mendapat izin dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM).