Kaji Baik Buruknya Politik Dinasti, MUI Tegaskan demi Kebaikan Bersama
MUI menyadari kajiannya menimbulkan pro-kontra di masyarakat, MUI berpandangan langkah itu patut dikaji demi kebaikan bersama.
Editor: Theresia Felisiani
Lalu, ada putri Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin, Siti Nur Azizah yang menjadi calon wali
kota Tangerang Selatan, Banten, serta Serta Rahayu Saraswati Djojohadikusumo yang
merupakan keponakan dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Dalam penelitian terakhir yang dilakukan Nagara Institute, setidaknya ada 124 calon kepala daerah peserta Pilkada Serentak 2020 yang termasuk bagian dari dinasti politik.
Hasil penelitian yang dirilis pada 12 Oktober lalu disebutkan Golkar, PDIP, dan
NasDem adalah parpol yang paling banyak mengusung calon kepala daerah dari dinasti
politik.
Rincian dari 124 calon terkait dinasti politik itu adalah 57 kandidat adalah calon
bupati, 30 calon wakil bupati, 20 calon wali kota, 8 calon wakil wali kota, 5 calon
gubernur dan 4 calon wakil gubernur.
Baca juga: MUI Beberkan Tiga Hal Penting dalam Proses Sertifikasi Halal Vaksin Covid-19
Baca juga: Usulan MUI Soal Masa Jabatan Presiden 7-8 Tahun Harus Amandemen UUD 1945
Baca juga: MUI Usul Masa Jabatan Presiden 7-8 Tahun, Pengamat: Urus Masalah Agama Saja
Jika dibandingkan dengan pilkada sebelumnya, Nagara Institute menemukan jumlah
kandidat dinasti politik terus meningkat, terlebih setelah putusan MK 33/PUU-XIII/2015
yang menghalalkan dinasti politik.
Pada 2005-2014 terdapat 59 kandidat dinasti politik.
Setelah putusan MK keluar di tahun 2015, angka dinasti politik pada Pilkada 2015, 2017,
2018 naik menjadi 86 orang kandidat.
Dari hasil riset tersebut, Nagara Institute menyimpulkan partai politik belum berhasil
melakukan fungsi rekrutmen dalam pemilihan umum, khususnya pada praktik Pilkada
2020.(tribun network/fah/dod)