Klarifikasi Polri Soal Video Perwira Brimob yang Dipukul Polisi Lain saat Amankan Demo di Jambi
Dalam video tersebut, mahasiswa yang diduga perwira polri itu ditangkap dan digiring oleh polisi berpakaian preman.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Markas besar kepolisian RI mengklarifikasi video viral terkait adanya perwira tinggi Polri yang menyamar menjadi mahasiswa saat unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di Jambi pada Selasa (20/10/2020).
Dalam video tersebut, mahasiswa yang diduga perwira polri itu ditangkap dan digiring oleh polisi berpakaian preman.
Namun, perwira polri itu justru dipukuli oleh anggota Sabhara dan mengundang kemarahan dari anak buah sang perwira.
Baca juga: Ribuan Anggota Brimob dan TNI Didatangkan dari Daerah, Segenting Apa Kondisi Ibu Kota DKI Jakarta?
Menanggapi video itu, Karo Penmas Humas Polri Brigjen Awi Setyono mengaku mahasiswa yang ditangkap itu bukanlah perwira tinggi polri yang menyamar menjadi mahasiswa.
"Terkait video viral di medsos yang mengatakan bahwa PA Brimob menyamar sebagai mahasiswa dan ditangkap oleh polisi lalu kena pukul personel Sabhara adalah tidak benar," kata Awi kepada wartawan, Rabu (21/10/2020).
Menurutnya, seseorang yang menggunakan baju almamater berwarna hijau yang ditangkap oleh polisi merupakan mahasiswa.
Baca juga: Cerita Jurnalis Merahputih.com Ponco : Terkepung saat Liput Demo UU Cipta Kerja, Diselamatkan Brimob
"Yang ditangkap menggunakan baju almamater hijau (kampus Unbari). Saat kejadian adalah benar benar mahasiswa. Mahasiswa tersebut dibawa PA intel Brimob," ungkapnya.
Dijelaskan Awi, mahasiswa tersebut ditangkap karena melakukan anarkis melawan petugas saat diamankan.
Sebaliknya, insiden keributan antara PA intel Brimob dengan personel Sabhara saat tengah membawa mahasiswa itu hanya salah paham.
Baca juga: Tersinggung Emoticon di Grup WA, Oknum Anggota Brimob yang Positif Covid-19 Pukul Sesama Pasien
"PA (baju preman) tersebut yang amankan mahasiswa menghalang halangi anggota sabhara yang mau memukul mahasiswa. Makanya ada salah paham dikit di lapangan, tapi sudah clear setelah tahu yang bawa mahasiswa adalah PA Intel Brimob," tandasnya.
Untuk diketahui, insiden cekcok antara anggota Brimob berpakaian preman dan anggota Sabhara saat pengamanan aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja viral di media sosial. Kejadian itu diketahui di Jambi pada Selasa (20/10/2020).
Baca juga: Berawal dari Percakapan di Grup WA, Oknum Anggota Brimob Diduga Pukul Sesama Pasien Covid-19
Keributan itu bermula saat anggota Brimob yang menggunakan pakaian preman itu menangkap seorang mahasiswa beralmamater hijau.
Saat digiring oleh polisi, mahasiswa itu dipukuli oleh anggota Sabhara.
Namun tidak terduga, personel Brimob yang berpakaian preman membawa mahasiswa itu marah dan memukul kembali anggota Sabhara yang memukul mahasiswa tersebut.
Baca juga: Musala dan 8 Kendaraan Jadi Sasaran Pengunjuk Rasa UU Cipta Kerja, Kementerian ESDM Dijaga Brimob
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.