Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mahfud Rekomendasikan Aparat Pertahanan dan Keamanan Organik yang Kosong di Papua Segera Dilengkapi

Rekomendasi tersebut didasarkan pada temuan TGPF kasus Intan Jaya masih ada daerah-daerah yang belum terjangkau dari aparat keamanan karena medan yang

Penulis: Gita Irawan
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Mahfud Rekomendasikan Aparat Pertahanan dan Keamanan Organik yang Kosong di Papua Segera Dilengkapi
Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD dalam webinar evaluasi 15 tahun pelaksanaan Pilkada: Capaian dan Tanggapan yang disiarakan kanal YouTube CSIS Indonesia, Rabu (14/10/2020). / capture video 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD selaku penanggung jawab Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus Intan Jaya merekomendasikan aparat untuk segera melengkapi aparat pertahanan dan keamanan organik yang kosong di Papua.

Rekomendasi tersebut didasarkan pada temuan TGPF kasus Intan Jaya masih ada daerah-daerah yang belum terjangkau dari aparat keamanan karena medan yang sulit.

"Faktanya sekarang karena daerah di sana sangat luas dan sulit, itu ada beberapa daerah yang masih kosong. Dirangkap. Misalnya Polres ini merangkap di sana, di sana. Koramil ini merangkap di sana, di sana. Nah itu kami merekomendasikan agar segera diisi," kata Mahfud saat konferensi pers di kantor Kemenko Polhukam Jakarta Pusat pada Rabu (21/10/2020).

Dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Anggota Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Kasus Penembakan Intan Jaya, Bambang Purwoko, yang terluka ditembak oleh KKSB dalam perawatan di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta.
Dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Anggota Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Kasus Penembakan Intan Jaya, Bambang Purwoko, yang terluka ditembak oleh KKSB dalam perawatan di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta. (Tim Humas Kemenko Polhukam)

Baca juga: BREAKING NEWS: TGPF Intan Jaya Duga Ada Oknum Aparat Terlibat Tewasnya Pendeta Yeremia Zanambani

Mahfud mengatakan dalam hal ini Kompolnas telah merekomendasikan hal tersebut kepada Presiden RI Joko Widodo.

Rekomendasi tersebut pun telah disetujui oleh Presiden Jokowi.

Ia pun membantah isu yang menyatakan masyarakat Papua menginginkan aparat yang bertugas di sana segera ditarik.

"Tinggal sekarang TNI-Polri sesuai dengan peraturan yang berlaku. Jadi tak ada yang menolak kecuali KKSB, KKSB. Kalau rakyatnya sendiri kan justru malah minta. Agar ada perlindungan yang mengamankan mereka," kata Mahfud.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas