Satu Tahun Jokowi-Ma'ruf, Epidemiolog: Pandemi Bisa Jadi Momentum Perbaikan Kualitas Kesehatan
Indonesia dapat melihat negara tetangga seperti Korea Selatan yang memiliki kualitas penanganan pandemi terbaik di dunia.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Sanusi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman, berharap momentum satu tahun pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin dapat serius merealisasikan perbaikan kualitas kesehatan masyarakat, terlebih kini Indonesia dilanda pandemi Covid-19.
"Di layanan kesehatan Korea Selatan membuat banyak semacam revolusi sistem kesehatannya termasuk edukasi pada masyarakat jadi ketika virus ada, sudah ada semacam tombol darurat. Saya juga ingin sampaikan pada pemerintah, saya mendukung Pak Jokowi dan Ma'ruf Amin agar menjadikan momentum pandemi ini sebagai perbaikan kualitas kesehatan," ungkap dia dalam talkshow yang digelar virtual, Rabu (21/10/2020).
Baca juga: Imbas Pandemi COVID-19, Penelitian Bidang Perawatan Regeneratif Sel Punca Diprediksi Berkembang
Ia mengatakan, Indonesia dapat melihat negara tetangga seperti Korea Selatan yang memiliki kualitas penanganan pandemi terbaik di dunia.
Dicky menyatakan, Korea Selatan sangat siap menghadapi pandemi, dengan membuat banyak revolusi sistem kesehatan.
Baca juga: Presiden Jokowi Tidak Ingin Karhutla Duet Maut dengan Pandemi Covid-19
"Korea Selatan itu sistemnya sentralisasi. Ketika pandemi itu datang semua berjalan sangat efektif dan efisien merespon, termasuk ketika Pemilu segala macam sudah dipersiapkan makanya situasi covid-19 terkendali dan dan itu yang dilakukan," kata Dicky.
Lebih lanjut, ia mengingatkan agar pemerintah dapat menunda pelaksanaan pilkada lantaran kondisi Covid-19 belum terkendali.
Dicky memaparkan, Korea Selatan mampu melaksanakan Pemilu, karena protokol kesehatan masyarakat sangat ketat diterapkan.
Selain itu pemilu di Korea Selatan meminimalkan masyarakat berkumpul, di mana dilakukan kombinasi pengiriman lewat pos dan virtual.
"Melakukan pemilu seperti di Korea Selatan itu jika bawah 5 persen terkendali Covid-19 dan artinya kalau kita ingin belajar bisa melihat Korea bagaimana displin mereka," harapnya.