BMKG Menyarankan Lokasi Perawatan Pasien Covid-19 Tidak Berada di Zona Rawan Bencana
Kepala BMKG, Dwikorita mengatakan penyebaran virus Covid-19 dapat meluas ketika tempat perawatan pasien Covid-19 terdampak bencana.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyarankan agar lokasi perawatan pasien Covid-19 tidak berada di zona yang rawan terjadinya bencana.
Menurut Dwikorita, penempatan lokasi perawatan pasien Covid-19 sangat penting untuk mencegah meluasnya penularan virus ini.
"Jangan meletakkan lokasi untuk merawat pasien covid berada di zona bencana," kata Dwikorita dalam webinar Denpasar 12 'Waspada Bencana Nasional di Tengah Pandemi', Rabu (21/10/2020).
Baca juga: Angka Kesembuhan Naik, Komandan RSDC Wisma Atlet: Optimistis Covid-19 Ditangani Secara Baik
Dwikorita mengatakan penyebaran virus ini dapat meluas ketika tempat perawatan pasien Covid-19 terdampak bencana.
Sehingga dibutuhkan tempat perawatan pasien harus jauh dari wilayah yang rawan bencana.
"Kalau itu berada di zona bencana. Maka ketika terjadi bencana, pasien itu akan menjadi korban dan dampak penyebarluasan wabah Covid-19 akan semakin meningkat," tutur Dwikorita.
Baca juga: Tak Terima Kerabatnya Dirawat di Ruang Covid-19, Keluarga Kerahkan Ormas Geruduk RSUD Cengkareng
Baca juga: Peringati Hari Santri 2020, Menteri Agama RI Ingatkan Pesantren Rentan Jadi Klaster Covid-19
Selain itu, Dwikorita juga menyarankan agar tempat evakuasi saat bencana disiapkan dengan kapasitas yang lebih luas.
Menurutnya, hal ini penting demi mencegah sesama pengungsi saat bencana terjadi.
"Terutama saat pandemi harus disiapkan tempat evakuasi yang kapasitasnya dua kali lipat minimal, karena saat evakuasi harus menjaga jarak menerapkan protokol kesehatan," ucap Dwikorita.
Seperti diketahui, BMKG memprediksi sebagian besar wilayah Indonesia akan mendapatkan hujan kategori menengah hingga tinggi sampai sangat tinggi pada bulan Oktober sampai Desember 2020.