Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pasien Covid-19 dengan Komorbid, Penyumbang Angka Kematian Terbanyak di Jatim, Jateng, dan Sulsel

Pasien positif Covid-19 dengan komorbid atau penyakit bawaan merupakan penyebab terbanyak kematian pasien Covid-19 di Jatim, Jateng, dan Sulsel.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Pasien Covid-19 dengan Komorbid, Penyumbang Angka Kematian Terbanyak di Jatim, Jateng, dan Sulsel
Tribunnews/Irwan Rismawan
Petugas penggali makam Covid-19 memakamkan korban Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Selasa (22/9/2020). Selain tenaga medis, penggali kubur makam Covid-19 menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19 di Indonesia. Tribunnews/Irwan Rismawan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasien konfirmasi positif Covid-19 dengan komorbid atau penyakit bawaan merupakan penyebab terbanyak kematian pasien Covid-19 di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur dr. Herlin Ferliana, M.Kes menjelaskan, berdasarkan analisa di Provinsi Jawa Timur sebanyak 95% pasien positif COVID-19 meninggal karena komorbid dengan penyakit bawaan seperti penyakit paru-paru dan jantung.

''Memang karena penyakit bawaan ada yang sakit paru-paru dan diabetes ini akan lebih sulit untuk recovery kondisi kesahatan. Ini mejadi perhatian khusus untuk mereka yang komorbid usahakan tidak sampai tertular,'' kata dr. Herlin saat konferensi pers secara virtual, Rabu (21/10/2020).

Baca juga: Terapkan 3M untuk Jaga Kelompok Lansia dan Komorbid dari Covid-19

Baca juga: Bupati Berau Meninggal Dunia Positif Corona, Punya Penyakit Komorbid, sang Istri Kini Masih Dirawat

Kemudian ia melanjutkan, penyebab lainnya adalah datang terlambat ke fasilitas kesehatan.

Sementara untuk pasien positif COVID-19 tanpa gejala bisa isolasi di rumah.

Pihaknya juga meminta warga untuk tidak keluar rumah jika tidak perlu, rajin cuci tangan pakai sabun, dan memakai masker.

Sampai saat ini, Pemprov Jawa Timur telah menyiapkan 127 rumah sakit, di mana lima RS yang disiapkan untuk pasien kondisi berat, yakni RSUD Dr. Soetomo, RSUD Dr. Saiful Anwar, RSAL dr. Ramelan, RS Unair, RSUD Madiun

Berita Rekomendasi

''Insya Allah SDM kesehatan dan alat kesehatan aman di tiga bulan ini. Hal ini tidak jadi persoalan," ucap dr. Herlin.

Pengendara motor melintas di dekat dinding bermural di kawasan Ketabang Kali, Kota Surabaya, Jawa Timur, Minggu (18/10/2020). Mural di sepanjang dinding viaduk itu sebagai imbauan kepada masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19. Surya/Ahmad Zaimul Haq
Pengendara motor melintas di dekat dinding bermural di kawasan Ketabang Kali, Kota Surabaya, Jawa Timur, Minggu (18/10/2020). Mural di sepanjang dinding viaduk itu sebagai imbauan kepada masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19. Surya/Ahmad Zaimul Haq (Surya/Ahmad Zaimul Haq)

Sama seperti di Jawa Timur, penyebab terbanyak kematian pasien Covid-19 di Sulawesi Selatan adalah juga penyakit bawaan.

Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan dr. Muhammad Ichsan Mustari, MHM mengatakan kasus kematian di wilayahnya hampir 97% diakibatkan oleh komorbid.

''Dari Sulawesi Selatan, jumlah kematian mengalami penurunan hingga 2,6%. Kasus kematian karena komorbid hampir 97%. Komorbid ini yang memperberat kondisi pasien,'' tutur Ichsan.

Namun demikian ia menjamin kesiapan fasilitas kesehatan dan SDM kesehatan untuk menangani pasien.

Baca juga: Menyusul Jakarta, Bioskop di Semarang Juga Akan Dibuka, Sudah Lakukan Simulasi & Persiapan Ini

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah dr. Yulianto Prabowo, M.Kes menanggapi penyebab kematian pasien Covid-19 disebabkan oleh berbagai faktor.

Secara teoritis ia menjelaskan penyebab kematian itu bisa disebabkan dari faktor agent, host, environment, dan pelayanan kesehatan.

Dia mencontohkan agent dalam kasus ini adalah virus SARS-CoV-2.

Pasien positif Covid-19 yang diakibatkan oleh virus dapat dilakukan tata laksana isolasi mandiri dan menurutnya hampir 100% pasien sembuh.

Petugas gabungan Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP) Kota Semarang bersama tim gugus Covid19 menggelar razia penendara yang tidak memakai masker saat berkendara di Jalan Kyai Saleh Semarang, Selasa (13/10). Bagi pengendara yang tidak mengenakan masker akan diberikan hukuman membersihkan komplek Makam Bergota dan bagi pengendara yang mematuhi protokol kesehatan seperti mengenakan masker saat berkendara akan diberikan hadiah berupa paket sembako. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)
Petugas gabungan Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP) Kota Semarang bersama tim gugus Covid19 menggelar razia penendara yang tidak memakai masker saat berkendara di Jalan Kyai Saleh Semarang, Selasa (13/10). Bagi pengendara yang tidak mengenakan masker akan diberikan hukuman membersihkan komplek Makam Bergota dan bagi pengendara yang mematuhi protokol kesehatan seperti mengenakan masker saat berkendara akan diberikan hadiah berupa paket sembako. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka) (TRIBUN JATENG/TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA)

Faktor lain berupa host atau penderita COVID-19 yang sudah lansia dengan komorbid, sangat mempengaruhi kerentanan seseorang terhadap kematian.

''Maka dari itu di Jateng dilakukan skrining kelompok rentan seperti ibu hamil, dan Lansia dengan komorbid. Mereka yang jadi prioritas tes,'' ucap dr. Yulianto.

Tak hanya itu, dr. Yulianto menilai alat-alat kesehatan pun bisa menjadi faktor penyebab kematian, seperti di antaranya ventilator.

Menurutnya, tingkat kesembuhan dengan menggunakan ventilator itu rendah, maka dari itu alternatif lain yang dilakukan dengan menggunakan High-Flow Nasal Cannula.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas