Boni Hargens: Sumpah Pemuda Itu Sakral, Hindari Aksi Anarkis
Menurut Boni Hargens, diperlukan ketangguhan dan kesiapan generasi muda dalam menghadapi perkembangan era kekinian.
Editor: Hasanudin Aco
Menurut dia aksi massa itu memang bagian dari partisipasi politik dalam demokrasi.
"Namun, hindari anarkisme sebagaimana dalam aksi 8/10 dan 13/10 pada paruh pertama bulan ini. Semua itu tidak mencerminkan kedewasaan dalam berdemokrasi dan hanya merusak citra kaum muda sendiri," katanya.
Boni Hargens mengatakan para ormas dan kelompok oposisi jalanan seperti Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) sebaiknya menghimbau para anggota dan simpatisannya untuk melakukan peringatan sumpah pemuda dengan cara yang lebih elegan dan tidak mengganggu kepentingan umum.
"Kalau memang betul ada agenda turun ke jalan pada 28 Oktober 2020, rancanglah suatu aksi protes yang lebih cerdas dan damai, bukan aksi brutal dan anarkis," katanya.
Menurut Boni Hargens, tunjukkan bahwa KAMI benar-benar ingin mengambil bagian di dalam proyek membangun bangsa dan negara meski melalui jalan yang berbeda.
"Berbeda itu normal, tetapi menabrak norma dan hukum yang berlaku hanya supaya kelihatan “berbeda” itu tidak normal. Pemerintahan dalam sistem demokrasi membutuhkan kritik dan evaluasi dari oposisi. Maka, peran masyarakat sipil harus menonjol dalam memberikan evaluasi, tetapi dengan cara-cara yang tidak melawan hukum supaya tidak kontraproduktif," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.