Elektabilitas PPP Turun, Syaifullah Tamliha: Rujukan Untuk Berbenah Diri
Syaifullah Tamliha menyebut partainya akan melakukan perbaikan internal untuk menggenjot elektabilitas yang mengalami penurunan.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Adi Suhendi
Dalam rapat tersebut Suharso juga menyampaikan beberapa hal terkait pilkada 2020 dan muktamar PPP.
Berdasarkan hasil Mukernas ke-4 yang telah diselenggarakan awal tahun ini, salah satu hasil yang diperoleh yakni mengenai pelaksanaan muktamar.
Dewan pimpinan dan para pengurus DPW se tanah air menyetujui bahwa muktamar akan dilaksanakan usai Pilkada 2020.
Baca juga: Pengamat: Sandiaga Uno Mau Jadi Ketua Umum PPP Asalkan Pasti Terpilih
"Dalam keputusan Mukernas ke-4 yang telah diadakan awal tahun ini, salah satu isinya ialah bahwa kita akan melaksanakan muktamar setelah selesai Pilkada 2020, karena Pilkada ditunda ke Desember 2020 maka muktamar akan dilakukan pada bulan Desember 2020," kata dia.
Selain itu, Suharso juga mengingatkan untuk para kader agar saling berkomunikasi dengan baik.
Menurutnya, komunikasi yang baik akan meningkatkan konsolidasi yang baik.
Sehingga nantinya partai punya energi baru untuk memasuki Pilkada 2020 dan seterusnya.
"Kita harus punya energi dan kalori untuk Pemilu 2024, sementara Pilkada 2020 dan 2022 harus menjadi ajang sinergitas kekuatan kader," kata dia.
"Semoga dengan begitu PPP dapat kembali berjaya dan insya Allah mengantongi suara pada Pemilu 2024 dengan jumlah suara yg melampaui jauh dari ambang batas parlemen," lanjut Suharso.
Sekretaris Jenderal PPP Achmad Baidowi membenarkan bila Suharso sudah mendeklarasikan diri.
"Saya dengar benar (Pak Suharso Monoarfa mendeklarasikan diri maju menjadi calon ketua umum PPP, - red)," ujar Achmad Baidowi.
Awiek sapaan akrab Achmad Baidowi juga menyebut nama-nama lain yang diisukan menjadi calon ketua umum.
Salah satunya politikus senior PPP M Mardiono dan juga Ahmad Muqowam.
"Dengar-dengar pak Mardiono (akan maju juga), sudah lama sih diwacanakan untuk maju. Sebenarnya sih banyak kader PPP itu, ada pak Muqowam tapi nggak tahu benar maju nggak. Yang ramai itu Pak Suharso dan Pak Mardiono," kata dia.
Baca juga: Selain Suharso yang Deklarasikan Diri Jadi Caketum PPP, Baidowi Sebut Nama Mardiono hingga Khofifah
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.