Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Oknum Polisi di Riau Edarkan Sabu, Reza Indragiri: Harus Ada Peran Organisasi secara Menyeluruh

Ahli psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel, harus ada peran organisasi secara menyeluruh dalam kasus oknum polisi yang mengedarkan narkoba.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Oknum Polisi di Riau Edarkan Sabu, Reza Indragiri: Harus Ada Peran Organisasi secara Menyeluruh
Istimewa - Dok. Polda Riau
Psikolog forensik Reza Indragiri | Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi melakukan konferensi pengungkapan kasus peredaran narkotika yang melibatkan oknum anggota polisi di Kota Pekanbaru, Riau, Sabtu (24/10/2020). 

"Jadi ironis memang, polisi bisa saja melarikan diri ke narkoba justru agar bisa menyelesaikan tugas dan menyesuaikan diri dengan segala kompleksitas tadi," ungkapnya.

Pada sisi itu, lanjut Reza, muncul keinsafan tentang pentingnya penataan tugas dan perhatian terhadap kesehatan personel.

"Ini, jelas, tidak bisa dipenuhi oleh personel sendiri. Harus ada peran organisasi secara keseluruhan," ungkapnya.

Lantas, mana lebih banyak mana polisi pakai narkoba atau polisi jual narkoba?

Menurut Reza, hal tersebut tergantung wilayah dan waktu.

"Tapi ada satu studi yang menemukan kasus polisi jual narkoba ternyata lebih banyak."

"Ini disebut korupsi polisi yang berkaitan dengan narkoba (drug-related corruption)," ungkapnya.

Baca juga: Tiga Bulan Ditangkap karena Narkoba, Catherine Wilson Menyesal, Merasa Kebebasannya Direnggut

BERITA TERKAIT

Prestasi Polri

Psikolog Forensik Reza Indragiri Amriel dalam tangkapan layar di Youtube Kompas TV 15 Maret 2017
Psikolog Forensik Reza Indragiri Amriel dalam tangkapan layar di Youtube Kompas TV 15 Maret 2017 (Kompas TV)

Lebih lanjut Reza menilai pembongkaran kasus oknum polisi pengedar narkoba ini merupakan prestasi Polri.

"Apapun itu, dibongkar dan dieksposnya skandal ini ke publik, ditambah lagi pengungkapan kasus LGBT di lingkungan kepolisian, merupakan prestasi Polri."

"Mereka, dalam dua skandal kakap tersebut, menepis blue curtain code, yaitu kecenderungan aparat penegakan hukum untuk menutup-nutupi kesalahan atau penyimpangan oleh sejawat," ungkapnya.

Menurut Reza, pengungkapan hal yang sejatinya memalukan itu berpotensi menumbuhkan kepercayaan dan penghormatan publik terhadap institusi kepolisian.

"Tinggal lagi, kalau perlu, dihitung-hitung berapa nilai kerugian yang diakibatkan oleh skandal polisi menjadi drug dealer (atau bahkan drug trafficker)."

"Penghitungan ini dibutuhkan agar kepada lembaga terpampang angka kerugian nyata yang sepatutnya dikompensasi oleh negara kepada masyarakat selaku pembayar pajak," ungkapnya.

Baca juga: Perwira Polisi di Riau Terlibat Narkoba, Mabes Polri: Anggota Yang Terlibat Dihukum Mati

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas