Peringati Sumpah Pemuda, Co-Founder Tanihub : Kita Ngga Bisa Bergerak Sendiri
TaniHub didirikan saat Yovan dan kawannya melihat banyak hasil tani seperti tomat dan cabai dibuang percuma karena harga jual yang jatuh
Penulis: Lita Febriani
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tanggal 28 Oktober 1928 menjadi tonggak pergerakan pemuda dalam membangun negara Indonesia.
Sejak saat itu, setiap tanggal 28 Oktober selalu diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda.
Jika 92 tahun silam para pemuda berjuang untuk kemerdekaan bangsa Indonesia, lalu bagaimana peran pemuda saat ini?
Co-Founder TaniHub, Michael Yovan menuturkan bahwa saat ini pemuda masih bisa berperan membangun bangsa.
"Jadi yang ingin saya bilang untuk memperingati hari sumpah pemuda ini, kita sebagai milenial pasti memiliki idealisme yang tinggi, kita pasti punya mimpi, kita punya tenaga, semuanya itu jangan ditahan.
Tapi saya bisa pastikan, kamu nggak bisa bergerak sendiri. Ilmu yang saat ini orang-orang seumuran saya miliki itu belum cukup untuk membangun sebuah hal yang yang holistik secara keseluruhan. Butuh bantuan orang banyak orang," tutur Micheal saat Talkshow Tribunnews Pemuda Pemudi Inspiratif di Masa Pandemi, Senin (26/10/2020).
Michael juga berpesan, bahwa mimpi yang saat ini dimiliki oleh para pemuda-pemudi Indonesia harus disebarkan.
Baca juga: Ingin Selesaikan Masalah, 3 Pemuda Ini Malah Dikeroyok Preman Kampung hingga Babak Belur
"Jadi sebarkanlah mimpi kamu, sebarkanlah visi dan cita-cita hidup kamu.
Ajak orang-orang yang pada saat kamu cerita terlihat dari matanya punya antusiasme yang sama dan bangunlah sesuatu untuk negara kita," ungkapnya.
Michael bersama kawan-kawannya membangun sebuah startup yang bergerak dibidang agrikultur bernama TaniHub.
Usaha ini berawal saat ia dan kawannya melihat banyak hasil tani seperti tomat dan cabai dibuang percuma karena harga jual yang jatuh.
"Tahun 2015, saya melihat berita tomat dibuang, cabai dibuang karena harganya murah.
Kita punya empati, setelah itu kita membangun platform dan empat tahun kemudian menjadi seperti sekarang, yang mana dibantu oleh 300 Tani Squad yang luar biasa.
Saat itu usia saya masih 22 tahun dan satu hal yang cukup saya bangga adalah saya bisa mengajak orang-orang luar biasa ini bahkan yang semuanya hampir lebih senior dari saya, yang udah juara di bidang dan ilmunya masing-masing mau ikut membangun mimpi bersama saya dan teman-teman saya," terang Michael.