Moeldoko: Jangan Lagi Ada Pemahaman Sempit dan Benih Intoleransi di Tengah Pemuda Indonesia
Menurut Moeldoko, sampai kapan pun, harus diingat kita bersepakat membangun sebuah ikatan besar ke-Indonesia-an.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, tiga hal yang menjadi substansi Sumpah Pemuda akan selalu kontekstual dan menzaman.
Menurut Moeldoko, sampai kapan pun, harus diingat kita bersepakat membangun sebuah ikatan besar ke-Indonesia-an.
Negara besar yang terdiri dari 17 ribu pulau dengan berbagai suku, agama, etnis.
Hal itu disampaikan Moeldoko saat wawancara Refleksi Peringatan Hari Sumpah Pemuda oleh staf komunikasi politik Kantor Staf Presiden RI, Rabu (28/10/2020).
"Anak-anak muda harus betul betul lebih membangun lagi suatu ikatan," kata Moeldoko.
Mantan Panglima TNI ini menyebut, antar pemuda-pemudi Tanah Air jangan lagi kita punya pemahaman sempit. Terlebih, benih intoleransi muncul di tengah pemuda.
Baca juga: Kumpulan Ucapan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2020, Lengkap dengan Sejarah Singkatnya
Karena itu, kata Moeldoko, sungguh sangat menganggu.
Meski demikian, ia melihat, anak-anak muda meski saling berbeda pendapat, mereka selalu bersatu jika menyangkut bela negara.
"Ingat kasus pasukan cyber army kita yang rata-rata anak muda. Saat Indonesia diganggu, mereka secara bersama 'menyerang' negara tetangga melalui keahlian di bidang IT," ucap Moeldoko.
"Saya percaya mereka sangat cinta Indonesia," jelasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.