Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Politikus PKS: Seharusnya Bu Mega Lebih Bijak dan Mengingat Sejarah Bangsa

Ahmad Fathul Bari meminta Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri lebih bijak mengeluarkan pernyataan.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Politikus PKS: Seharusnya Bu Mega Lebih Bijak dan Mengingat Sejarah Bangsa
Tangkap layar kanal YouTube Kompas TV
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Fathul Bari. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus muda Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Fathul Bari meminta Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri lebih bijak mengeluarkan pernyataan.

Hal itu disampaikannya merespons pernyataan Megawati yang mempertanyakan apa sumbangsih yang telah diberikan generasi milenial saat ini kepada bangsa dan negara Indonesia.

Menurut Fathul, selain harus lebih bijak, Megawati diminta untuk mengingat sejarah bangsa.

"Sebagai tokoh bangsa yang pernah menjadi Presiden, harusnya Bu Mega lebih bijak dan mengingat sejarah bangsa," kata juru bicara PKS itu saat dihubungi Tribunnews, Kamis (29/10/2020).

Fathul menjelaskan, sejarah mencatat peran kaum pemuda di tiap fase perjuangan Republik ini.

Dimulai dari lahirnya Sumpah Pemuda, zaman perjuangan dan kemerdekaan, hingga era reformasi saat ini.

Baca juga: Megawati: Saya Mau Tanya, Hari Ini Apa Sumbangsih Milenial untuk Bangsa dan Negara?

"Era Reformasi yang saat itu beliau juga menjadi orang yang berjuang bersama kaum muda, bahkan terpilih menjadi Wapres dan kemudian menjadi Presiden di era Reformasi," ucapnya.

Berita Rekomendasi

Di masa sekarang pun, kata Fathul, peran para pemuda luar biasa di berbagai bidang, baik melalui sociopreneur, pengembangan teknologi informasi dan dunia digital, serta berbagai bentuk kontribusi lainnya.

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. (Tribunnews.com/ Vincentius Jyestha)

"Termasuk mereka yang berjuang sebagai aktivis civil society, yang saat ini mungkin mengusik keberadaan pemerintah dan the ruling party (PDIP) yang banyak dikritisi karena kebijakan dan langkah mereka yang mungkin dianggap alfa dan lupa terhadap wong cilik," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak memanjakan generasi milenial Indonesia.

Hal ini disampaikannya dalam acara peresmian 13 kantor DPD PDIP dan satu Patung Bung Karno di Yogyakarta secara virtual, Rabu (28/10/2020).

"Anak muda kita, aduh. Saya bilang ke presiden, jangan dimanja generasi kita adalah generasi milenial," ujar Megawati, secara virtual, Rabu (28/10/2020).

Megawati turut mempertanyakan apa sumbangsih yang telah diberikan generasi milenial saat ini kepada bangsa dan negara Indonesia.

"Saya mau tanya hari ini, apa sumbangsihnya generasi milenial yang sudah tahu teknologi seperti kita bisa viral tanpa bertatap langsung, apa sumbangsih kalian untuk bangsa dan negara ini?," tanyanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas