Selain Ditembak Pendete Yeremia Diduga Juga Ditusuk Sangkur
Pendiri Kantor Hukum dan HAM Lokataru Foundation, Haris Azhar membeberkan rentetan peristiwa yang menyebabkan hilangnya nyawa Pendeta Yeremia.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Theresia Felisiani
Saat pengumpulan itu, Alpius menyatakan sejumlah hal, yang satu di antaranya soal sejumlah orang di Hitadipa yang menjadi musuh, lawan, dan berperang dengannya.
Alpius mengatakan bahwa orang- orang atau masyarakat Hitadipa yang menjadi musuh, lawan dan perang dengan dirinya (TNI/Polri) antara lain, Jimi Sani, Pendeta Yeremia Zanambani, Pendeta Yakobus Maiseni, Ibu Ev. Naomi Kobogau/Maiseni, Roni Majau dan Amoli Wandagau.
Pernyataan Alpius itu membuat semua ibu-ibu dan bapak-bapak yang ada dalam situasi tersebut, termasuk pendeta dan gembala, menangis.
Pasalnya, Pendeta Yeremia dikenal sebagai sosok yang dihormati di lingkungannya.
Dia sempat ikut terlibat dalam pencarian informasi terkait hilangnya dua orang masyarakat di Sugapa, setelah aparat melakukan pemeriksaan terkait Covid-19 pada April 2020 lalu.
Baca juga: Haris Ungkap Sosok Oknum Aparat yang Diduga Terlibat dalam Tewasnya Pendeta Yeremia Zanambani
Alpius sendiri bukan sosok asing bagi masyarakat setempat.
Dia sering berkunjung datang ke rumah-rumah warga dalam berkegiatan.
Alpius disebut pernah menumpang mandi di kamar mandi milik Pendeta Yeremia.
Dia juga kerap berkumpul dan bermain dengan warga di sekitar sekolah yang menjadi markasnya.
Bahkan, akibat kerap mengikuti ibadah bersama, dia diberi nama satu marga lokal oleh masyarakat setempat.
Sekira pukul 13.00 WIT, kontak tembak kembali terjadi antara aparat keamanan dengan
KKSB.
KKSB melakukan penembakan dari arah Utara markas Koramil Persiapan
Hitadipa.
Disebut demikian karena belum ada nomor.
Dari kontak tembak itu, satu personel bawah komando operasi (BKO) meninggal dunia.