Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penjelasan BMKG Soal Gempa di Bandung dan Garut Tadi Malam

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan gempa di Kabupaten Bandung dan Garut, Jawa Barat, Minggu (1/11/2020) malam.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in Penjelasan BMKG Soal Gempa di Bandung dan Garut Tadi Malam
ntnews.co.au
Ilustrasi Gempa 

Rata rata gempa di zona ini kekuatannya kecil, tetapi karena sangat dangkal membuat guncangannya dirasakan oleh masyarakat.

3. Satu hal yang patut diwaspadai bahwa meskipun magnitudonya kecil tetapi karena sangat dangkal maka dapat merusak.

Banyak kasus gempa kekuatan di bawah 5,0 dan menimbulkan kerusakan.

Baca juga: Ibu dan 3 Anaknya Berhasil Diselamatkan dari Puing-puing Bangunan Akibat Gempa Turki

4. Gempa yang berpusat di Sesar Garsela pernah memicu kerusakan, yaitu Gempa Rancaekek dan Nagreg 18 Juli 2017.

Selain itu beberapa rumah di Kecamatan Ibun dan Kertasari juga mengalami kerusakan.

Kerusakan akibat gempa juga terjadi pada bangunan Control Room Kamojang 4 milik PertaminaGeothermal Energy.

5. Jika mengamati klaster gempa-gempa di garut selatan, tampak polanya berarah baratdaya–timurlaut.

Berita Rekomendasi

Struktur Sesar Garsela jalurnya memanjang dari selatan Garut ke selatan Bandung.

Aktivitas gempa yang terjadi di zona ini dominan memiliki mekanisme sumber sesar geser (strike slip).

6. Jika ditarik garis lurus, panjangnya sekitar 42 kilometer, zona Sesar Garsela terbagi dalam dua segmen, yaitu segmen Rakutai dan dan Segmen Kencana, kedua segmen ini sama aktifnya.

7. Hingga saat ini, belum diketahui laju pergeseran sesarnya dan berapa magnitudo tertargetnya yang dapat dilepaskan oleh Sesar Garsela.

Untuk itu, Sesar Garsela menjadi tantangan bagi para ahli geologi gempa dan geodesi untuk mengungkapnya.

8. Dr Pepen Supendi adalah peneliti BMKG yang pertama kali mengkaji aktivitas Sesar Garsela dengan pendekatan geofisika dengan menggunakan data gempa produk jaringan sensor gempa InaTEWS.

(Tribunnews.com/Gilang Putranto)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas