Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polri Sebut Kasus Penembakan Pendeta Yeremia Minim Saksi di TKP

Awi enggan membeberkan lebih lanjut kata-kata terakhir yang diucapkan Pendeta Yeremia sebelum meninggal dunia.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Polri Sebut Kasus Penembakan Pendeta Yeremia Minim Saksi di TKP
Koresponden Tribun Network di Papua, Banjir Ambarita
Dua anggota Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang tertembak di Intan Jaya saat melakukan investigasi terkait penembakan pendeta Yeremia, Sabtu (10/10/2020) dievakuasi ke Jakarta. 

"Jam 17.50 atau kurang lebih jam 18.00 istrinya mengetahui kalau suaminya sudah luka. Di dalam (kondisi) luka itulah ada cerita bahwa pelakunya yang menembak adalah saudara Alpius dan anggotanya," kata Anam saat konferensi pers secara virtual pada Senin (2/11/2020).

Hal lain yang menguatkan dugaan lainnya adalah adanya saksi yang melihat Alpius bersama tiga sampai empat anggota TNI berada di sekitar lokasi tewasnya Pendeta Yeremia di sekitar waktu ditemukannya Pendeta Yeremia.

"Ini berangkat dari pengakuan korban sebelum meninggal kepada dua orang saksi, minimal dua orang saksi yang mengaku melihat bahwa Alpius berada di sekitar TKP pada waktu kejadian dengan tiga atau empat anggotanya.

Baca juga: Oknum TNI Diduga Terlibat Kasus Tewasnya Pendeta Yeremia, Komisi I Segera Bahas Bersama Panglima TNI

Komnas HAM menduga motif penyiksaan yang mengakibatkan tewasnya pendeta Yeremia yang diduga dilakukan Alpius adalah untuk memaksa mencari keterangan dan atau pengakuan dari Yeremia atas keberadaan senjata yang dirampas TPNPB/OPM dua hari sebelimnya maupun keberadaan anggota TPNPB/OPM lainnya.

Hal ini, kata Anam secara tegas disampaikan Alpius yang menyebutkan nama Pendeta Yeremia Zanambani sebagai salah satu musuhnya.

Selain itu Pendeta Yeremia Zanambani juga cukup vokal dalam menanyakan berulang kali keberadaan hilangnya dua orang anggota keluarganya kepada pihak TNI dalam sebuah operasi covid.

"Dengan melihat kronologi atas peristiwa yang dialami Pendeta Yeremia Zanambani, patut diduga terdapat perintah pencarian senjata yang telah dirampas pada peristiwa tanggal 17 dan pencarian anggota TPNB /OPM. Pemberi perintah ini patut diduga merupakan pelaku tidak langsun," kata Anam.

Berita Rekomendasi

Sebagaimana diketahui laporan yang disampaikan Komnas HAM terkait dugaan keterlibatan oknum aparat dalam peristiwa tewasnya Pendeta Yeremia menguatkan hasil temuan tim pencari fakra lain terkait kasus tersebut di antaranya yakni tim Tim Gabungan Pencari Fakta Intan Jaya bentukan Kemenko Polhukam dan Tim Kemanusiaan Untuk Intan Jaya yang digawangi aktivis HAM Haris Azhar beberapa waktu lalu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas