Stafsus Milenial Jokowi : Diajak Kunker, Hadapi Pendemo Tolak UU Cipta Kerja, Jadi Teman Diskusi
Setahun menjadi stafsus milenial, mereka ada yang diajak kunjungan kerja, teman diskusi Presiden Jokowi, hingga diutus menemui pendemo.
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Jokowi punya tugas khusus bagi para staf khusus (stafsus) milenialnya yang kini tersisa lima orang.
Namun, kini stafsus milenial tersisa tinggal 5 orang karena 2 orang mengundurkan diri yakni Andi Taufan Garuda Putra dan Adamas Belva Syah Devara.
Lima orang stafsus yang masih bekerja yakni : Angkie Yudistia, Aminuddin Ma'ruf, Ayu Kartika Dewi, Putri Indahsari Tanjung, dan Gracia Billy Mambrasar.
Di awal menjabat sebagai stafsus milenial, Jokowi mengajak serta mereka ikut dalam kunjungan kerjanya.
1. Kunker perdana, Putri Indahsari Tanjung dan Andi Taufan Garuda Putra diajak ke Subang
Dalam kunjungan kerjanya (Kunker) Jumat (29/11/2019), Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi oleh dua staf khusus (Stafsus) milenial.
Mereka yakni Putri Indahsari Tanjung dan Andi Taufan Garuda Putra.
Pasca dikenalkan oleh presiden ke publik pada minggu lalu, Kunker kali ini merupakan kali perdana bagi keduanya.
Berdasarkan foto yang dirilis oleh Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden, tampak keduanya mengawal Jokowi usai mendarat di Kabupaten Subang.
Jokowi yang mengenakan kemeja putih lengan panjang memberikan penjelasan pada Taufan dan Putri Tanjung yang mengenakan batik.
Baik Taufan serta Putri Tanjung mendengarkan dengan seksama omongan Jokowi.
Sementara di sisi kanan Jokowi ada Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum yang mengenakan kemeja putih serta peci hitam.
Di barisan belakangnya ada Menteri Kesehatan Terawan Agus putranto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, serta Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Sesuai agenda usai menunaikan salat Jumat dan santap siang bersama, Jokowi direncanakan meninjau program Mekaar binaan Permodalan Nasional Madani (PNM).
Selanjutnya, Jokowi diagendakan meninjau proyek dermaga sandar Pelabuhan Patimban fase I.
Baca juga: Stafsus Milenial Jokowi : 2 Mundur, 5 Masih Bertugas, Desakan Evaluasi - Bubarkan dan Aji Mumpung
Untuk diketahui Putri Tanjung merupakan stafsus milenial termuda, yang usianya baru 23 tahun.
Dia merupakan anak dari pengusaha Chairul Tanjung (CT) sekaligus CEO dan Founder Creativepreneuer.
Seperti sang ayah, Putri Tanjung juga seorang pebisnis.
Dia mengawali karir di usia 15 tahun dengan membuat event di sekolah.
Hingga pada 2011, dia mendirikan EO bernama El-Paradiso.
Sementara itu Andi Taufan Garuda Putra (32) merupakan pendiri CEO Amartha, perusahaan pionir teknologi finansial peer to peer lending yang menghubungkan pendana di perkotaan dengan perempuan pengusaha mikro di pedesaan melalui teknologi.
Taufan merupakan lulusan Sarjana Isnis, Institut Teknologi Bandung dan master of Public Administration, Harvard Kennedy School.
Dia banyak meraih penghargaan atas inovasi dan kepedulian di sektor UMKM.
2. Stafsus milenial termuda Putri Tanjung cerita diajak blusukan Jokowi
Staf khusus Presiden Putri Indahsari Tanjung menceritakan pengalaman pertamanya saat kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Subang, Jawa Barat.
Ia mengaku senang karena bisa bertemu dengan ibu-ibu pelaku usaha mikro kecil menengah ( UMKM).
"Kemarin pas lihat sangat senang banget terharu juga karena banyak banget ibu-ibu yang mereka membuat karya-karya yang luar biasa," kata Putri Tanjung di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/11/2019).
Ibu-ibu yang dimaksud Putri adalah para nasabah program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar).
Putri mengapresiasi produk-produk yang dihasilkan ibu-ibu, mulai dari makanan hingga kerajinan tangan.
"Kemarin kita sama Pak Presiden juga langsung melihat langsung produk-produknya dan itu sangat luar biasa, punya potensi yang sangat besar," sambung Putri.
Hanya saja, Putri mengakui produk-produk UMKM yang dihasilkan itu masih kurang dari sisi kemasan dan branding.
Di sinilah Putri yang memiliki latar belakang ekonomi kreatif diberi pekerjaan rumah oleh Kepala Negara.
"Makanya kita ingin mengajak lebih banyak lagi anak-anak muda kreatif untuk berkolaborasi bikin packaging, bikin kemasan, branding yang bagus karena itu akan added value sendiri kan," ujar dia.
Putri sendiri sebelumnya sudah berpengalaman dalam hal menangani UMKM.
Ia pernah diminta Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk membangun brand sejumlah produk UMKM di Surabaya.
Menurut dia, setelah branding dilakukan, maka harga produk tersebut bisa naik berkali-kali lipat.
"Itu bisa tiga kali lipat harganya. Yang paling penting adalah memberikan UMKM ini upskill. jadi skill apa sih yang dibutuhkan untuk mereka biar berkembang lagi," ujar Putri.
Putri Chairul Tanjung ini pun mengaku senang bisa terjun langsung ke lapangan bersama Presiden Jokowi.
Sebelum menjadi staf khusus, CEO Creativepreneur ini juga mengaku sudah kerap kali terjun langsung ke lapangan sehingga apapun kondisi lapangan adalah hal biasa bagi dirinya.
"Senang, sudah biasa (panas-panasan). Kan bikin event selalu begitu, jadi senang banget. Pokoknya lihat belajar banyak banget dan serulah, apalagi bisa belajar langsung dari Bapak Presiden," sambung perempuan berusia 23 tahun ini.
3. Stafsus Aminuddin Maruf diajak kunker ke Karawang
Staf Khusus Presiden Aminuddin Maruf berkesempatan diajak dalam agenda kunjungan kerja (Kunker) Presiden Jokowi ke Karawang, Jawa Barat pada Kamis (12/12/2019).
Kesempatan kemarin merupakan perdana dan dia mengaku sangat antusias bisa mendampingi sekaligus belajar langsung dengan Presiden Jokowi.
"Pertama tentu saya sangat antusias. Selain karena kunker pertama, ditambah daerah yang dikunjungi, daerah asal saya, Karawang. Jadi spesialnya dobel," ucap Aminuddin dalam keterangannya, Jumat (13/12/2019).
Hal lainnya, Aminuddin merasakan adanya sikap optimisme dan egaliter yang luar biasa dari Presiden Jokowi.
Sikap optimisme ini terlihat jelas dari setiap kalimat yang disampaikan baik saat memberikan sambutan atau menjawab pertanyaan dari wartawan.
"Kelegaliteran dan kerja keras presiden jelas terlihat dari rute yang diambil setelah mengunjungi pabrik Isuzu untuk melepas ekspor perdana Isuzu Traga menuju rumah makan," ungkapnya.
"Presiden memilih jalur yang melewati pemukiman padat penduduk menyusuri sungai untuk melihat rakyatnya dengan sesekali berhenti untuk menyapa dan memberikan buku kepada anak sekolah yang begitu antusias menunggu ingin melihat pimpinan negaranya. Padahal saya tahu ada jalur yang jauh lebih cepat bisa ditempuh melewati jalan tol," paparnya lagi.
Pelajaran lainnya, Aminuddin berkesempatan juga berdiskusi dengan beberapa orang rombongan yang kebetulan semobil di dalam perjalanan, baik itu sekedar berkenalan maupun diskusi persoalan-persoalan yang lebih dalam.
"Ada Pak Moeldoko, Pak Basuki Menteri PUPR, Mas Wisnutama, Gubernur Jabar, Kapolda Jabar, Bupati Karawang, Dan Paspampres, Sesmilpres, Kasetpres," imbuhnya.
Terakhir Aminuddin mengaku sangat gembira mendapat pembelajaran dari menemani kunker presiden.
Dimana bangsa ini tidak hanya sekedar harus berjalan maju, tetapi butuh lari cepat untuk mengejar ketertinggalan baik di bidang infrastruktur maupun kualitas SDM.
* Stafsus Milenial Aminuddin Maruf diutus Jokowi temui demonstrans dari BEM SI
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan staf khusus Presiden Aminuddin Maruf untuk menemui BEM Seluruh Indonesia yang melakukan aksi unjuk rasa Undang-undang Cipta Kerja di Kawasan Monas, Jakarta, Jumat (16/10/2020).
Aminuddin yang merupakan mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) periode 2014-2016 tersebut mengatakan ia menemui para pengunjuk rasa sekira pukul 15.00 WIB.
"Iya saya dari istana, (perintah) Bapak Presiden," ujar Aminuddin kepada wartawan, Jumat, (16/10/2020).
Aminuddin mengaku diminta Presiden Jokowi untuk mendengarkan aspirasi dari para mahasiswa yang berunjuk rasa.
Nantinya pernyataan sikap para mahasiswa akan disampaikan kepada Presiden.
"Pernyataan sikap dari teman-teman BEM SI akan saya sampaikan tidak kurang dan tidak lebih. Semuanya terkait UU Cipta Kerja," katanya.
Sebelumnya meski hujan turun deras, massa unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat pada Jumat (16/10/2020) tetap bertahan.
Pengamatan Tribunnews.com di lokasi, massa menggunakan spanduk yang mereka bawa untuk melindungi diri dari hujan.
Sebagian yang lainnya ada yang menggunakan payung dan jas hujan.
Ada pula yang tetap bertahan di bawah guyuran hujan tanpa menggunakan pelindung apa pun.
Baca juga: Hanya Ditemui Stafsus Milenial, BEM SI Kecewa: Bukan Representasi Presiden
Sebanyak 650 aparat gabungan disiagakan untuk mengamankan aksi penyampaian pendapat di sekitar Patung Kuda, Jakarta Pusat.
Meliputi 450 personel kepolisian dan 200 personel TNI.
Ada dua aliansi massa yang berunjuk rasa di waktu bersamaan.
Satu aliansi dari mahasiswa BEM SI, dan lainnya dari aliansi Kelompok Miskin.
Aliansi kelompok mahasiswa menyampaikan pendapat di depan Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata, sementara Aliansi Kelompok Miskin di depan pintu silang Monas dekat kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat.
Adapun empat tunturan BEM SI dalam aksi unjuk rasa UU Cipa Kerja, pertama yakni mendesak Presiden untuk mengeluarkan Perppu mencabut Undang-Udang Cipta Kerja yang disahkan pada Senin 5 Oktober 2020.
Kedua mengecam sikap pemerintah yang mengintervensi gerakan rakyat dan mahasiswa yang menolak UU Cipta Kerja.
Ketiga yaitu mengecam tindakan represif aparat kepolisian massa aksi menolak UU Cipta Kerja.
Keempat BEM SI juga mengajak mahasiswa Indonesia bersatu untuk menolak UU Cipta Kerja. (tribun network/thf/tau/Tribunnews.com/Kompas.com)