Mantan Menteri Pariwisata Arief Yahya Bangga Terima Bintang Mahaputera Adipradana
Arief Yahya mengaku bangga sekaligus bersyukur menerima penghargaan tersebut dari negara.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Menteri Pariwisata di periode 2014-2019 Dr. Ir. Arief Yahya M.Sc menjadi salah satu tokoh nasional yang menerima penghargaan Bintang Mahaputera Adipradana oleh negara yang diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo, Rabu (11/11/2020).
Arief Yahya mengaku bangga sekaligus bersyukur menerima penghargaan tersebut dari negara.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang sudah memberikan penghargaan ini," ujarnya, Kamis (12/11/2020).
"Tanda Kehormatan ini saya persembahkan untuk seluruh masyarakat yang selalu mendukung pariwisata Indonesia. Salam Wonderful Indonesia,” imbuhnya.
Pemberian penghargaan ini termaktub dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 118 Tahun 2020 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Bintang Mahaputra.
Bintang Mahaputera Adipradana merupakan Tanda Kehormatan tertinggi setelah Tanda Kehormatan Bintang Republik Indonesia, yang diberikan Presiden kepada seseorang yang dinilai mempunyai jasa yang besar terhadap bangsa dan Negara Indonesia.
Baca juga: Cerita Ketidakhadiran Jenderal Gatot di Penganugerahan Bintang Mahaputra oleh Istana
Dalam kepemimpinan Menpar Arief Yahya, Kemenpar terpilih sebagai The Best Ministry Of Tourism atau Best National Tourism Organization (NTO) se-Asia Pasifik di ajang TTG Travel Awards 2018. Di tahun 2018 World Travel & Tourism Council (WTTC) menempatkan Indonesia di posisi ke-9 negara dengan pertumbuhan wisman tercepat di dunia.
Baca juga: 20 Mantan Menteri Jokowi yang Terima Penghargaan Bintang Mahaputera serta Bintang Jasa di Istana
Di tahun 2019 Arief Yahya dinobatkan sebagai Menteri berprestasi dalam ajang Penghargaan Prestasi Tinggi Kabinet Kerja.
Penghargaan Prestasi Tinggi Kabinet Kerja itu diselenggarakan oleh Lembaga Kajian Nusantara (LKN) bersama Ikatan Ahli Manajemen Proyek Indonesia (IAMPI).
“Prestasi lainnya adalah daya saing pariwisata Indonesia terus membaik selama 4 tahun terakhir dan tentu saja memberikan kontribusi positif pada penerimaan devisa negara yang mendorong kualitas investasi menjadi lebih baik," kata Samsul Hadi, Ketua LKN.