Habib Rizieq Siap Buka-bukan Dokumen Perjanjiannya dengan BIN Jika Kondisi Darurat, Fadli Zon Kaget
Rizieq Shihab menyebutkan dirinya diminta membuktikan tidak ada permasalahan dengan BIN.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab atau dikenal dengan Habib Rizieq mengungkapkan deretan bukti dirinya sudah bebas dari jeratan hukum
Dilansir TribunWow.com, pernyataan tersebut Habib Rizieq sampaikan dalam tayangan kanal YouTube Front TV, Selasa (10/11/2020).
Setelah kembali ke Tanah Air, Habib Rizieq menyampaikan sambutan kepada para simpatisan di kediamannya yang terletak di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat.
Habib Rizieq menjelaskan dirinya sudah terbebas dari kasus hukum manapun dan hal itu telah disampaikannya kepada pemerintah Arab Saudi.
Menurut Rizieq, dirinya diisukan memiliki masalah dengan Badan Intelijen Nasional (BIN) yang kemudian ditanyakan pemerintah Arab Saudi.
"Terakhir mereka bilang, 'Anda ini dikejar-kejar badan intelijen dari negara Anda'," ungkap Habib Rizieq.
"Saya bilang, 'Saya enggak ada persoalan dengan badan intelijen'," tuturnya.
Rizieq Shihab menyebutkan dirinya diminta membuktikan tidak ada permasalahan dengan BIN.
Habib Rizieq juga mengaku memiliki dokumen perjanjian resmi dengan BIN yang ditunjukkannya ke pihak Arab Saudi.
"'Tapi ini ada laporannya, Anda bisa buktikan kalau Anda tidak punya permasalahan dengan badan intelijen Indonesia?'," ucapnya menirukan perkataan otoritas Arab Saudi seperti dikutip Tribunnews dari TribunWow, Jumat (13/11/2020).
"Apa buktinya? 'Saya punya dokumen perjanjian antara saya dengan badan intelijen Indonesia. Saya terjemahkan lagi dalam Bahasa Arab," ungkap Habib Rizieq.
Habib Rizieq menegaskan, dokumen tersebut harus dia rahasiakan dan tidak untuk dipublikasikan.
"Resmi di situ dan dokumen ini belum saya buka ke masyarakat. Saya pikir enggak perlu saya buka kecuali kalau darurat," tegasnya.
Setelah melihat dokumen perjanjian dengan badan intelijen Indonesia tersebut, Habib Rizieq menyatakan pihak otoritas Arab Saudi justru malah terkejut.