Pakar Epidemiologi Cemas Adanya Kerumunan dalam Acara yang Dihadiri Habib Rizieq Shihab di Bogor
Pandu Riono mengaku sangat cemas adanya pelanggaran protokol kesehatan saat penjemputan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia Pandu Riono mengaku sangat cemas adanya pelanggaran protokol kesehatan saat penjemputan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab di Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa 10 November 2020.
Begitu juga dengan kegiatan majelis Talim Al Alaf di Megamendung, Bogor, Jawa Barat, Jumat (13/10/2020).
Pandu prihatin terjadi kerumunan yang dapat meningkatkan Potensi penularan Covid-19.
Baca juga: Mardani Ali Sera: Kepulangan Habib Rizieq Shihab Babak Baru Kedewasaan Demokrasi
"Saya sangat cemas dan prihatin, kita ini sekarang kan masih Pandemi," kata Pandu kepada wartawan, Jumat, (13/10/2020).
Pandu juga mengaku heran kepada pemerintah yang tidak mengingatkan Habib Rizieq Shihab dan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan.
Baca juga: FPI: Anies Baswedan Diundang Hadiri Hajatan Pernikahan Putri Habib Rizieq Besok
Seharusnya baik itu pemerintah pusat maupun pemerintah daerah mengingatkan agar menghindari kerumunan dalam melakukan kegiatan.
"Saya heran kok engga ada yang mengingatkan, mungkin beliau (Rizieq) engga tahu. karena baru pulang seharusnya diingatkan, baik itu (oleh) Satgas Nasional maupun daerah, karena di Megamendung," katanya.
Seharusnya menurut Pandu protokol kesehatan diterapkan kepada siapapun tanpa terkecuali.
Misalnya, begitu tiba di Bandara Soekarno-Hatta, otoritas setempat memastikan bahwa Rizieq Shihab negatif Covid-19.
Habib Rizieq dikarantina terlebih dahulu beberapa hari untuk memastikan kondisi kesehatannya, sebelum pulang kerumah dan beraktivitas.
"Saya engga tahu aturannya bagaimana, ini kan tanggung jawab pemerintah pusat kan, jadi dari waktu di bandara itu seharusnya (dipastikan) negatif," katanya.
Pandu kemudian membandingkan dengan koleganya yang baru pulang dari luar negeri.
Menurut dia, temannya tersebut sebelum pulang ke rumah, dikarantina terlebih dahulu di RS Darurat Wisma Atlet.
"Kalau dulu temen saya itu baru pulang dari luar itu masuk Wisma Atlet dulu di tes, baru kemudian bisa keluar, saya engga tahu apakah sekarang sudah berubah aturannya. Kalau belum berubah kok ada keistimewaan untuk pak Habib Rizieq," katanya.